Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Buka Peluang Sosiopreneurship Sekelas Kampung Coklat Menjamur di Indonesia
Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti membuktikan sendiri kesuksesan sosiopreneurship yang diterapkan Kampung Coklat yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur.
Atikoh melihat langsung kesuksesan penerapan sosiopreneurship, dimana kampung wisata yang dibangun H. Kholid Mustofa tersebut bisa menghidupi warga sekitar dengan menyerap ratusan tenaga kerja.
"Menurut saya ini merupakan bentuk kedaulatan pangan yang luar biasa sekali dan sosiopreneurship. Karena usaha yang ada di kampung coklat ini bukan hanya bermanfaat untuk keluarga Pak Kholid tapi juga untuk masyarakat sekitar," kata Atikoh usai berkeliling di Kampung Coklat, Sabtu (27/1).
Sociopreneurship sendiri merupakan penerapan bidang usaha, dimana seorang pemilik usaha berupaya untuk tak sekedar meraih keuntungan semata, namun juga mempertimbangkan kebermanfaatan masyarakat dan lingkungan.
Atikoh bahkan takjub, Kampung Coklat juga memfasilitasi warga sekitar dengan beragam kegiatan, salah satunya pengajian rutin setiap hari Sabtu, dimana pengajian tersebut dihadiri hingga ribuan jemaah.
Baca Juga: Hajatan Rakyat di Cirebon, Ganjar: Internet Gratis, Program untuk Anak Muda Kembangkan Kreativitas
"Ada 400 karyawan yang bekerja di kamoung coklat ini, dan setiap jengkal halamannya ini dimanfaatkan luar biasa. Ini tentu memiliki maslahat luar biasa. Apalagi setiap Sabtu ada pengajian dan ini rutin," kata Atikoh.
Penerapan sosiopreneurship seperti ini, kata Atikoh, sejalan dengan upaya Ganjar-Mahfud yang ingin membuka lowongan kerja secara luas bagi masyarakat. Mulai dari kebermanfaatannya, dan dari segini ekonomi, usaha Sosiopreneurship seperti ini perlu dibantu.
Oleh karenanya, Atikoh memastikan, Ganjar-Mahfud akan membuka peluang untuk mendorong pelaku dunia usaha Sosiopreneurship seperti Kampung Coklat menjamur di Indonesia.
"Kalau masyarakat itu dilibatkan itu tentu semua juga akan support kemudian yang kedua ini juga penyerapan tenaga kerja yang luar biasa apalagi kalau tenaga kerja dari masyarakat sekeliling dan pemanfaatannya juga luar biasa baik," kata Atikoh.
Sesuai dengan jargon Sat-set, Tas-tes, ia menyebut Ganjar-Mahfud siap membantu calon pengusaha sosiopreneurship untuk mengembangkan bisnisnya, demi membuka lapangan kerja yang lebih luas.
"Perizinannnya harua dipermudah harus didampingi jangan dipersulit salah satunya, karena dalam usaha-usaha seperti ini pemerintah harus hadir jadi bukan dipersulit perizinannya tapi mendampingi apa yang perlu hadir pemerintah di sisi mana," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pendiri Kampung Coklat, Kholid Mustofa yakin dengan komitmen Ganjar-Mahfud untuk mengembangkan bisnis berbasis sosiopreneurship menjamur di Indonesia.
"Saya sangat yakin sekali, karena ya beliau juga orang bawah tentu respons sekali dengan keadaan kekurangan tenaga kerja, kekurangan lapangan kerja dan komoditi apapun mulai hulu sampai hilir, terus kemudian apalagi dibarengi dengan edukasinya itu akan menyerap tenaga kerja yang banyak," kata Kholid.
Kedatangan Atikoh ke Kampung Coklat, bagi Kholid menjadi vitamin yang akan menambah semangat para pekerja dan petani coklat yang ada di sana.
"Pasar kita ngga hanya pasar lokal. Kita udah mulai banyak yang dari luar negeri terutama Malaysia yang sering datang ke sini. Tentu wisata yang seperti ini sangat diharapkan," tukas Kholid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri