Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Patut Dicontoh, Pria 'Ndeso Rasa Bule' ini Sukses Bawa Kayu Olahan Indonesia ke Mancanegara

        Patut Dicontoh, Pria 'Ndeso Rasa Bule' ini Sukses Bawa Kayu Olahan Indonesia ke Mancanegara Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Ciamis, Jawa Barat -

        Yudi Eko Santosa, membangun bisnisnya, PT Kaytama Sentra Delta dari Jalan Cigayam, Sukasari, Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Terpaut sekitar 308 kilometer dari pusat bisnis Jakarta, Kawasan Sudirman. Namun, usahanya yang berbasis kayu itu tidak ciut, malah berkibar hingga mancanegara.

        Bagi Yudi, membangun sebuah bisnis bukan tergantung pada kantor operasi yang harus berlokasi di pusat bisnis, tetapi rasa cintanya pada bisnis itu yang akan menguatkan. Itulah mengapa, Yudi berpegang pada prinsip “Ndeso Rasa Bule”, yang bisa diartikan, meski dari pedesaan yang jauh dari Kota metropolitan Jakarta, dia bisa membawa produk – produknya ke 17 negara kepada 35 kliennya berada. Diantaranya adalah Australia, New Zealand, Korea Selatan, USA, Germany, Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Slovakia, Yunani, Ukraina, China, Vietnam, Singapura, Taiwan dan UAE.

        “Kami memiliki tagline Ndeso Rasa Bule, karena biasanya eksportir itu berkantor pusat di Jalan Jendral Sudirman di Jakarta. Nah, teman buyer saya nggak pernah mau saya ajak kesini (Banjarsari) karena gurauan mereka: tempat kamu itu ga ada di google map. Namun, Alhamdulillah, saya bukannya minder, malah justru sering menantang teman-teman dari kota-kota besar, Ayo, saya saja yang di kampung bisa,” ujar Yudi kepada wartawan di Ciamis, Jawa Barat, akhir pekan ini. Baca Juga: Antisipasi Penurunan Pasar Global, Pemerintah Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional

        Saat ini, Kaytama adalah pemasok produk kayu olahan yang menawarkan berbagai macam jenis kayu dalam berbagai bentuk produk jadi mulai dari Exterior Decking (R1F/E4E/Groove/AntiSkid), Structural Engineered Timber Products (Glue Laminated & Plywood), Solid Timber Panel (Edge Glued & Finger Jointed Panels) dan Industrial components (Laminated Scantlings, Beams, Door Jambs & Frames).

        Produk kayu olahan produksi Kaytama sudah dilengkapi dengan Sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) No. : 0133-VLK-MMS-017- IDN dengan Tanda SVLK No. : VLHH-32-09-0004. Saat ini, Kaytama juga telah menjadi perwakilan resmi perusahaan Australia. 

        "Kami bangga bahwa seluruh fasilitas kami telah mematuhi skema yang merupakan implementasi dari Voluntary Partnership Agreement (VPA) on Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) yang ditandatangani oleh Negara-negara Uni Eropa. Hal ini seiring dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mengkampanyekan pengakuan yang lebih luas khususnya untuk produk kayu olahan di pasar lain," jelasnya.

        BNI Xpora, Kunci Kesuksesan Kaytama Berkibar di Pasar Global

        Muncul pertanyaan, bagaimana Yudi membangun Kaytama pada saat – saat awalnya berbisnis? Mantan karyawan Perhutani ini pun mengakui mengawali usaha kayu olahan dari salah satu bank yang membantunya memberi modal awal sebesar Rp 150 juta pada tahun 2014. Saat itu perusahannya baru dari tahap merintis usaha jasa ekspor impor kayu olahan.

        Bank yang Yudi maksud adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI. Beruntung, bank ini tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga membangun sebuah program yang khusus didesain untuk membantu para pelaku UMKM agar naik kelas ke pasar global, yaitu BNI Xpora.

        Dari BNI Xpora inilah, ujar Yudi, dia memperoleh bonus berupa informasi terkait calon buyer di luar negeri. Kaytama dapat terhubung dengan para buyer di luar negeri melalui business match-making yang diinisiasi oleh BNI Xpora melalui jaringan kantor cabang BNI di luar negeri.

        “Kami selaku perusahaan eksportir sangat terbantu dengan hadirnya BNI Xpora, dimana kami bisa mendapatkan informasi apa saja yang dicari dan dinginkan buyer di luar negeri,” imbuh.

        Yudi menyebutkan akan terus menjalin kerja sama dan terus berharap mendapatkan dukungan dari BNI.  Terbaru, Yudi berujar telah memperoleh pinjaman sebesar Rp 1,5 miliar dari bank yang sama. Baca Juga: Tembus Rp695 triliun, Penyaluran Kredit BNI Tumbuh 7,6% di Sepanjang 2023

        “Saya dibesarkan oleh BNI sejak tahun 2014, dan kini sudah jalan 10 tahun, ini sebuah penghormatan dan penghargaan bagi saya dan perusahaan saya. Ke depan kami berharap terus mendapatkan dukungan dari BNI, untuk mewujudkan cita-cita dan impian kami memiliki pabrik pengolahan kayu sendiri,” kata Yudi.

        Sementara itu, Branch Service Manager BNI Kantor Cabang Banjar, Yoli Rinadi mengatakan, BNI Xpora merupakan satu dari sejumlah inovasi dan transformasi yang dilakukan BNI untuk mendukung UMKM menembus pasar global.

        Dalam BNI Xpora ini, lanjutnya, BNI memaksimal kekuatan kantor cabang luar negeri yang berada di pusat-pusat perdagangan dunia, seperti Inggris, Singapura, Hong Kong, Seoul, New York, hingga sub branch di Osaka. “Tentunya kami berharap keberhasian Pak Yudi bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Banjar,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: