Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banjir Civitas Akademika Kritik Jokowi, Kubu AMIN: Kita Bersyukur...

        Banjir Civitas Akademika Kritik Jokowi, Kubu AMIN: Kita Bersyukur... Kredit Foto: Instagram/Sudirman Said
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Executive Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said, buka suara terkait dengan kritikan sejumlah civitas akademik terhadap pemerintahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

        Dirinya menjadi optimistis bahwa perisitwa ini merupakan tanda akan bertambahnya pemilih atau masyarakat yang berlabuh ke perubahan di Pilpres 2024.

        Baca Juga: Kubu Anies-Muhaimin Bantah Isu Koperasi Akan Gantikan BUMN

        Menurutnya, keadaan penyelenggaraan negara yang akhir-akhir ini memburuk telah menjadi pemicu dalam memunculkan ekspresi kritis dari kampus.

        Politik rasa takut [the politic of fear], lanjutnya, tidak lama lagi bakal runtuh dan berganti dengan keberanian dari berbagai pihak, khususnya kaum intelektual.

        "Saat ini ada 2 pendulum [bandul], jika muncul banyak ketidakpuasan dan sikap kritis terhadap bandul 02, maka otomatis mereka akan masuk ke bandul 01. Kalau tidak mau status quo, maka akan pindah ke perubahan [AMIN]," tutur Sudirman dilansir, Minggu (4/2/2024).

        Sudirman menggambarkan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, yaitu sikap kritis dari berbagai kampus, seperti UGM, UII, UGM, dan civitas akademika dari universitas lainnya.

        Baca Juga: Putri Anies Diskusi Bareng Anak Muda di Serang, Bahas Pendidikan hingga Lapangan Pekerjaan

        "Kita bersyukur [ekspresi dan sikap kritis] yang mulai duluan UGM. Karena Pak Jokowi dan 2 capres dari sana [UGM], maka akan diikuti kampus-kampus lain," ujarnya.

        Dia menilai, sikap kritis kampus ini sejalan dengan pidato Bung Hatta pada 11 Juni 1957 di Salemba, Jakarta. Saat itu, menurut Sudirman, Bung Hatta pidato panjang tentang tanggung jawab kaum intelegensia [intelektual] dan peran perguruan tinggi yang dibutuhkan negara.

        Baca Juga: Kampanye Akbar di JIS, Anies: Bukan Konser, Tapi Bentuk Aktivitas Berdemokrasi

        Menurut Sudirman, penggalan kalimat pidato Bung Hatta antara lain: "Tanggung jawab kaum terdidik adalah memberikan kepemimpinan bagi bangsa. Jika kaum intelegensia berdiam diri tanpa melakukan apa pun saat melihat kerusakan, maka dia khiatani kecendekiawanannya itu".

        Sementara itu, kata Sudirman, akhir-akhir ini terjadi peristiwa kesewenang-wenangan, pembelokan hukum, pemerkosaan etika, yang menyakitkan banyak pihak, khususnya kaum intelektual dari kampus. Padahal, pemilu dibutuhkan karena ingin adanya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

        Baca Juga: Kampanye di Sumatera Utara, Anies Dihadiahi Foodtruck Lagi dari Olppaemi Project

        Praktik culas bernegara yang dipertontonkan saat ini mulai mengusik kegerahan hati nurani para civitas akademika. Salah satunya alumni ITS Surabaya, mulai dari para dosen hingga para alumninya. Oleh sebab itu, kecemasan itu ditumpahkan dalam sebuah deklarasi Keluarga Besar Alumni ITS Pro Perubahan untuk mendukung pemenangan Anies-Muhaimin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: