Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wacana Koalisi Anies dan Ganjar Kembali Menyeruak, PKS: Ya, Wajar

        Wacana Koalisi Anies dan Ganjar Kembali Menyeruak, PKS: Ya, Wajar Kredit Foto: Istana Kepresidenan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai wajar adanya pra-kondisi terbangunnya koalisi antara kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

        Adapun hal wacana koalisi itu kembali menjadi sorotan kala adanya keselarasan pandang antara Anies dan Ganjar dalam gelaran debat Calon Presiden kelima di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) lalu.

        "Ya wajar kalau terbentuk pra-kondisi," kata Mardani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2/2024).

        Meski begitu, Mardani mengaku belum memikirkan rencana koalisi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Dua mengaku akan fokus pada pemungutan suara pada 14 Februari nanti.

        Baca Juga: Kampanye Bak Perjalanan Spiritual, Anies: Tuhan Memberikan dan Mencabut dari yang Dikehendaki-Nya

        "Nanti saja kalau sudah selesai 14 Februari," jelasnya. 

        Di samping itu, Mardani juga menilai pernyataan terhadap bantuan sosial (bansos) yang disampaikan Anies dan Ganjar merupakan bagian dari kritik akal sehat.

        Menurutnya, kritik itu masuk akal lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai hendak cawe-cawe lantaran menyebut bahwa pemimpin boleh memihak dan kampanye. 

        "Itu bagian dari common sanse, karena memang ada Pak Jokowi yang menjadi faktor pengganggu. Mestinya tidak perlu cawe-cawe dari awal, tidak perlu menegaskan presiden boleh memihak, boleh kampanye, jadi timbul banyak isu," ungkapnya.

        Apalagi, tutur Mardani, Jokowi mengungkap hal itu pada saat didampingi calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Sehingga, kata dia, wajar adanya anggapan ketidaknetralan kepala negara.

        Mardani pun menyebut ada indikasi cawe-cawe Jokowi dalam pesta demokrasi tahun ini. Hal itu didukung dengan rencana pemerintah yang hendak merapel bansos.

        "Sehingga wajar kalau ada pertanyaan kepada hal itu. Dan itu datangnya dari 1 dan 3 tanpa harus berkoalisi pun common sanse-nya ya nampak," tandasnya.

        Sebagaimana diketahui, Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan bahwa distribusi bantuan sosial (bansos) diperuntukkan bagi penerima.

        Baca Juga: Anies Mengaku Terharu Disambut Ribuan Masyarakat Manado Jam 3 Pagi

        Adapun hal itu dia ungkap dalam debat capres kelima yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

        "Kita harus menyadari bahwa yang disebut sebagai bansos adalah bantuan di penerima bukan untuk si pemberi," kata Anies di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

        Dalam penjelasannya, Anies pun memberi gesture unik dengan telapak tangan yang diarahkan ke pundaknya. Lantas, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang melempar pertanyaan bansos pada Anies pun tersenyum. 

        "Karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima, kalau penerimanya membutuhkan bulan ini ya diberikan bulan ini. Kalau dibutuhkan tiga bulan lagi ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuanya. Jadikan sebagai suatu kebutuhan," ujar Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: