Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku akan mendorong investasi padat karya. Dia menilai, hal itu menjadi salah satu komitmennya dalam mengentaskan angka pengangguran.
Adapun hal itu dia ungkap menyusul skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia masih berada diangkat yang cukup tinggi, yakni 7 dari 4. AHY menilai, skor itu menunjukan bahwa ekosistem investasi RI masih kurang efisien.
Baca Juga: Ngaku Besoknya Sidang Skripsi, Mahasiswi Undip Ini Tetap Sempatkan Hadiri Acara Desak Anies
Akibat kurang efisiennya ekosistem investasi, AHY menilai banyaknya tenaga kerja produktif yang tidak terserap. Di samping itu, persoalan pengembangan sumber daya manusia (SDM), birokrasi, korupsi, hingga kepastian hukum menjadi faktor penghambat.
Di sisi lain, wilayah-wilayah industri padat modal juga membutuhkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. AHY menilai, hal itu menjadi penyebab kurang terserapnya penduduk usia produktif.
"Angka pengangguran pun akhirnya tetap tinggi. Seharusnya pada daerah seperti itu, jenis investasi yang terbaik adalah yang sifatnya padat karya," kata AHY dalam pidato politiknya di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (6/2/2024).
AHY memberi contoh di sektor agro-industri yang rencananya akan di dorong Partai Demokrat pada kawasan ekonomi khusus. Salah satu kawasan itu, tutur dia, budidaya udang vaname di pesisir Selatan Jawa.
AHY menilai, jika kawasan itu dikelola secara terintegrasi dalam satu kawasan khusus mampu memberikan multiplier effect terhadap ekosistem perekonomian rakyat.
Baca Juga: Anies Sebut Negara Perlu Berdialog dengan Komunitas Gamers Rumuskan Dukungan untuk e-Sport
"Infrastruktur jalan akan dibangun, industri pendukung seperti pabrik es, pabrik pakan, pabrik kemasan, akan berdiri. Semua itu akan menyerap tenaga kerja lebih banyak," jelasnya.
Di sisi lain, AHY juga mengaku akan memberi insentif pajak untuk mengurangi beban pajak investor dan pelaku usaha. Dia juga mengaku akan membangun sekolah kejuruan dan vokasi untuk memenuhi kebutuhan industri padat karya.
"Untuk menghasilkan tenaga kerja atau SDM ang produktif pemerintah perlu membangun sekolah-sekolah kejuruan dan cokasi yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan industri di daerah tersebut," tandasnya.
Baca Juga: Cegah Cat Calling, Anies Baswedan: Perlu Perlindungan Ekstra pada Perempuan
Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) nomor 1, Anies Baswedan juga mengaku akan mendorong investasi padat karya. Menurutnya, sifat investasi itu mampu menyerap tenaga kerja ketimbang investasi padat modal.
Rencana itu Anies sampaikan sebagai solusi atas permasalahan fresh graduate yang kerap kesulitan mendapat kerja di samping pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang tinggi.
"Di mana-mana harusnya lapangan kerja bertambah jika pertumbuhan ekonomi tinggi," kata Anies dalam acara diskusi dengan para buruh di Warkop Bakrie, Kendari, Selasa (9/1/2024).
"Yang terjadi selama 8 tahun terakhir ini adalah kegiatan (investasi) yang padat modal, bukan padat karya. Sehingga pertumbuhan ekonomi terjadi, tapi penyerapan tenaga kerja kurang," imbuhnya.
Karena itulah, jika terpilih menjadi presiden, Anies berjanji akan berfokus pada kegiatan investasi padat karya. Dengan begitu, fresh graduate bisa segera mendapat pekerjaan.
Baca Juga: Anies Baswedan: Perlu Perlindungan Tenaga Kerja Migran dan Pembekalan yang Tepat
"Kalau uang yang dipakai (untuk investasi padat modal) justru dipakai untuk membangun pabrik, perkebunan, perikanan, maka lebih banyak tenaga kerja yang terserap. Maka itu, ke depannya kita akan berinvestasi manufaktur, agrikultur," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: