Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        121 Skandal Terkait Kecurangan di Pilpres 2024

        121 Skandal Terkait Kecurangan di Pilpres 2024 Kredit Foto: Antara/Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Imparsial Gufron Mabruri, mengatakan Imparsial menemukan sebanyak 121 kasus kecurangan pemilu selama penetapan capres cawapres 13 November-5 Februari 2024. 

        "Hasil pertemuan dari kawan-kawan ya hasil pemantauan kawan-kawan pertama ya dari kasus-kasus yang dikumpulkan oleh kawan-kawan ya tercatat ada 121 kasus," katanya dipantau dari siaran Yutub Imparsial,  Minggu (11/2). 

        Baca Juga: Sosialisasi Pilpres Sekali Putaran di Papua Barat, Warga Sebut ' Prabowo Katong Pu Presiden'

        Ia mengatakan bahwa temuan-temuan ini bukan hanya sebagai kecurangan namun sudah mengarah pada kejahatan pemilu. 

        Gufron mengatakan kalau 121 masalah kecurangan pemilu ini dilakukan dengan 31 kategori. "31 kategori tindakan penyimpangan ya aparatur negara di berbagai level dan tingkatan,"katanya. 

        Ia mengklaim kalau temuan Imparsial atas 121 masalah kecurangan yang terjaring pihaknya, mungkin hanya bagian kecil puncak gunung es. Tentu hal ini kata Gufron, jadi menguntungkan salah satu kandidat capres. 

        "121 kasus penyimpangan aparatur negara di berbagai level mulai dari Presiden sampai kepala desa terkait dengan kepentingan untuk kepentingan kampanye dan pemenangan kontestasi kontestan dalam pemilu," katanya. 

        Ia pun menyebutkan yang dimaksud 31  kategori tindakan. di mana satu masalah kecurangan mengandung bermacam tindakan kecurangan.  

        Ia mencintohkan seperti kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Di mana melakukan kegiatan yang mengundang salah satu capres, terselip pesan tertentu yang mengarah menggalang dukungan Pilpres. 

        Baca Juga: Pilpres Sebentar Lagi, Pengamat: Jangan Sampai Janji Tinggal Janji

        "Salah satu kontestan capres yang diundang oleh Kementerian agama mengeluarkan satu stepment yang dalam penilaian kawan-kawan semacam kayak statement yang ambigu yang pada intinya meminta dukungan gitu jadi dalam satu kasus bisa jadi lebih dari satu tindakan," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: