PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mencatat realisasi produksi hingga September 2023 mencapai 3.586 Gigawatt jam (GWh), atau meningkat sebesar 4,3% di periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengatakan, peningkatan produksi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
"Salah satunya adalah dengan selesainya proyek pemipaan the bottle necking di area Ulubelu dan adanya percepatan penyelesaian aktivitas pemeliharaan terencana di sejumlah pembangkit listrik di wilayah kerja Perseroan," ujar Julfi dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/2/2024).
Baca Juga: Perkuat Kinerja, PGE Tunjuk Direktur Keuangan Baru
Julfi mengatakan, pada tahun 2023 perseroan melakukan pembentukan Joint Venture Company (JVC), yaitu PT Cahaya Anagata Energy bersama Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. (Chevron) untuk mengembangkan Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) Way Ratai, Lampung.
Menurutnya, pencapaian ini adalah dorongan bagi kami untuk terus mengoptimalkan operasional dalam menyediakan energi bersih kepada masyarakat.
"Ke depannya, kami akan terus berkomitmen untuk memperkuat peran energi terbarukan dalam bauran energi nasional, sekaligus langkah konkret menuju Net Zero Emission 2060,” ujarnya.
Baca Juga: PGE Tandatangani Gandeng Perusahaan Pengembang Panas Bumi di Turki Buat Ekspansi Global
Lanjutnya, PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW.
Dalam menjalankan operasional bisnis, PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan Proper Emas sejak 2011 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: