Muhammadiyah Terima Pengoperasian Wakaf di Pasar Modal dan Asuransi Syariah
Munas Tarjih PP Muhammadiyah ke-32 di Pekalongan memberikan lampu hijau untuk pengoperasian wakaf di sektor pasar modal.
Keputusan ini dibacakan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dalam Sidang Pleno III pada Ahad (25/2) dikutip dari muhammadiyah.or.id.
Pengoperasian wakaf di pasar modal mencakup beberapa aspek, di antaranya wakaf saham, wakaf sukuk, sukuk wakaf, dan CWLS (Cash Waqf Link Sukuk). Wakaf saham memungkinkan wakif untuk menyumbangkan sahamnya kepada pihak lain, dengan manfaat dividen disalurkan kepada mauquf ‘alaih yang telah ditunjuk sebelumnya.
Sementara itu, wakaf sukuk memungkinkan wakif untuk menyumbangkan sukuknya, dan manfaat yang diterima (coupon) dialokasikan kepada mauquf ‘alaih yang ditunjuk.
Sukuk wakaf merupakan inovasi lain yang diakui dalam Munas Tarjih ke-32. Wakif dapat menerbitkan sukuk sebagai instrumen untuk menghidupkan lahan wakaf, dengan skema syirkah, mudharabah, ijarah, atau hikr.
Hasil usaha dari sukuk ini, baik berupa keuntungan atau ujrah, diserahkan kepada mauquf ‘alaih yang telah ditunjuk sebelumnya.
Pentingnya pemanfaatan wakaf di pasar modal juga tercermin dalam konsep CWLS (Cash Waqf Link Sukuk). Dalam skema ini, uang wakaf diinvestasikan pada sukuk yang diterbitkan oleh negara atau perusahaan, dan hasil usahanya (coupon) dialokasikan kepada mauquf ‘alaih yang telah ditunjuk sebelumnya.
Keputusan Munas Tarjih ke-32 ini bukan hanya membuka pintu untuk menggairahkan lahan wakaf, tetapi juga menciptakan model operasional yang memadukan prinsip wakaf dengan efisiensi pasar modal.
Dengan langkah ini, Muhammadiyah memperlihatkan komitmen terhadap inovasi dalam memanfaatkan sumber daya ekonomi demi kesejahteraan umat dan pengembangan keilmuan Islam yang progresif.
Selain pengoperasian wakaf di pasar modal, tetapi juga membuka pintu untuk wakaf di sektor perasuransian-syariah. Wakaf di sektor perasuransian-syariah mencakup beberapa aspek, di antaranya Wakaf Manfaat Investasi dan Wakaf Polis Asuransi.
Dalam skema Wakaf Manfaat Investasi, pemilik dana pada unit link mewakafkan dananya untuk diinvestasikan oleh nazhir di pasar uang. Contohnya, dana dapat diarahkan pada produk reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi. Manfaat yang dihasilkan kemudian diserahkan kepada mauquf ‘alaih yang telah ditunjuk sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: