Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Program Screening Kesehatan Mental Pekerja dari Pertamina Retail Pecahkan Rekor MURI

        Program Screening Kesehatan Mental Pekerja dari Pertamina Retail Pecahkan Rekor MURI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam upaya menciptakan ekosistem kerja yang sehat, khususnya kesehatan mental dalam lingkungan kerja, Pertamina Retail berhasil mencatatkan diri dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada kategori “Screening Kesehatan Mental Pekerja Terbanyak Dalam Satu Perusahaan”. Pemecahan rekor ini dimulai tanggal 19-23 Februari 2023 yang melibatkan 5.143 perwira baik di Head Office dan seluruh Unit Bisnis PT Pertamina Retail. Pencapaian ini merupakan bagian dari peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). (6/3)

        Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementrian Kesehatan, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Sementara Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 orang.

        Ditempat terpisah Direktur Utama Pertamina Retail, Iin Febrian, menyatakan fokus utama Direksi dan Manajemen yaitu memastikan kualitas kesehatan pekerja, baik secara jasmani maupun mental. Inisiatif ini tidak hanya mencakup pencegahan, namun juga aspek promotif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi seluruh anggota perusahaan.

        "Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan perwira. Kami sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilan tim dalam mencatatkan namanya di dalam Rekor MURI. Ini menunjukkan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan mendukung kesehatan mental seluruh perwira,” ujar Iin.

        VP Marketing & Operation Pertamina Retail, Donny Brilianto, menambahkan Proses screening kesehatan mental menggunakan instrumen Self Reporting Questioner 29 (SRQ-29) yang direkomendasikan oleh World Health Organization, bertujuan untuk mendeteksi potensi kelainan mental.

        "Kami telah melibatkan tim profesional dan ahli dalam kesehatan mental untuk melaksanakan program ini data yang dihasilkan tidak hanya akan dicatat oleh MURI untuk pencatatan rekor, tetapi juga akan dianalisis untuk menentukan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan untuk mendukung karyawan yang membutuhkan bantuan dalam kesehatan mental,” tambah Donny

        Sementara Manager HSSE dan Manager HR & GA Pertamina Retail, Ruli Handoko dan Kaswir, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata untuk mencapai rekor baru, tetapi juga sebagai wadah nyata bagi pekerja yang membutuhkan dukungan dalam kesehatan mental. Inisiatif ini merupakan bukti konkret bahwa PT. Pertamina Retail hadir untuk menjaga kesejahteraan dan senantiasa berjalan bersama perwiranya dalam menciptakan ekosistem kerja yang sehat dan produktif.

        "Kami memahami bahwa kesehatan mental dapat berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kebahagiaan di tempat kerja. Oleh karena itu, program ini bukan hanya sekadar pencapaian rekor, kami akan terus berkomitmen untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan agar setiap perwira dapat mengelola kesehatan mentalnya dengan baik," imbuhnya.

        Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk lebih fokus pada kesehatan mental karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif. PT Pertamina Retail terus berupaya mencapai rencana jangka panjang yang bertujuan untuk menjadi perusahaan ritel energi nasional kelas dunia melalui semangat Satukan Energi Melayani Negeri. “kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan menyatukan energi untuk keberlanjutan negeri,” pungkas  Iin Febria.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: