Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SKK Migas Yakin Investasi Eksplorasi Tumbuh 100%

        SKK Migas Yakin Investasi Eksplorasi Tumbuh 100% Kredit Foto: SKK Migas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menargetkan, investasi untuk kegiatan eksplorasi hulu minyak dan gas bumi tahun 2024 mencapai US$1,8 miliar atau meningkat 100% dibandingkan realisasi 2023 yang hanya US$900 juta.

        "Kami sampaikan realisasi eksplorasi bertahun-tahun di kisaran US$500 juta, kemudian meningkat tahun lalu US$900 juta, dan 2024 ditargetkan US$1,8 miliar," ujar Dwi dalam RDP dengan DPR RI dikutip Kamis (14/3/2024). 

        Baca Juga: Tahapan Terbaru Pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi, Hasil Kolaborasi SKK Migas dan INPEX Masela

        Dwi mengatakan, eksplorasi memegang peran krusial dalam mendongkrak produksi migas jangka panjang. Dimana, itu juga menjadi pembahasan informal antara SKK Migas dan Anggota Komisi VII DPR.

        "Aspek eksplorasi jadi fokus kita untuk memperbaiki seperti yang disampaikan di diskusi informal kita tadi mengenai kapan produksi meningkat. Kalau jangka pendek dalam bahasa jawanya masih bisa kita 'koret-koret', kalau jangka panjang harus ketemu cadangan yang besar," ujarnya. 

        Lanjutnya, investasi dan aktivitas eksplorasi harus dimasifkan guna menemukan 'big fish' atau giant discovery yang bakal meningkatkan produksi migas nasional.

        Selain itu, target eksplorasi juga harus digeser dari small-medium ke medium-large, pergeseran akivitas eksplorasi itu sudah mulai dilakukan pada 2023 lalu.

        "Pergeseran ini terjadi grafik 2024, lalu 2023, dan tahun sebelumnya dimana mengarah pada potensi sumber daya yang kecil menjadi besar," ucapnya. 

        Dwi melanjutkan, salah satu eksplorasi yang menghasilkan temuan giant discovery ialah Geng North dan Layaran beberapa waktu lalu. 

        "Ini juga jadi temuan terbesar sejak Lapangan Abadi (Masela) tahun 2000 dan Banyu Urip tahun 2001. Pengeboran mulai banyak tahun 2017, jadi sudah mulai meningkat," ungkapnya. 

        Baca Juga: Manfaat Ekonomi Hilirisasi dan Keberadaan Industri Kilang Migas di Indonesia

        Secara keseluruhan, SKK Migas membidik investasi industri hulu migas pada tahun ini sebesar US$17,7 miliar atau meningkat 29% dibanding realisasi 2023 US$13,7 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: