Laskar Garuda sebut Dugaan Keterlibatan LSM Asing dalam Pelihara Calon Boneka
Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Laskar Garuda Bersuara menggelar aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Amerika Serikat Jumat, 26 April 2024.
Mereka memprotes dugaan adanya intervensi dari LSM dari Amerika Serikat yakni IFES dalam pemilu 2024.
"IFES adalah organisasi nirlaba Internasional yang didirikan pada 1987, atas nama memberikan bantuan dan dukungan pada Pemilu di negara demokrasi untuk memelihara calon boneka dan mengganggu proses politik negara agar mendorong "prinsip demokrasi" AS," kata salah seorang koordinato aksi Mahameru Putra Ahtadera.
Laskar Garuda juga menuding dengan dalih menjaga kualitas demokrasi dan memberikan bantuan teknis, IFES juga diketahui melakukan program Indonesia’s Election Visit (IEVP) untuk merongrong kemandirian pemerintah RI.
Dalam hal ini Intervensi LSM AS telah mengancam keamanan nasional dan keadilan pemilu RI 2024.
"Dengan catatan buruk IFES terhadap beberapa negara yang di intervensinya menimbulkan gejolak kerusuhan dan menyebabkan ketidak stabilan suatu negara. Hal tersebut mencuatkan dugaan kami terhadap LSM asing ini yang diduga mencuri data intelejen RI untuk kepentingan dalam memelihara calon boneka untuk menjalankan kepentinganya dalam politik internasional maupun nasional” tambahnya.
Bukan hanya itu, IFES juga diduga sejak lama melakukan campur tangan dalam Pemilu Indonesia atas nama memberikan bantuan teknis.
"Dengan alasan ini, IFES bekerja sama dengan lembaga Pemilu RI seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar perlahan menyusup jaringan instansi pemerintah RI. Misalnya, sejak tahun 2012, IFES mulai membantu KPU untuk membangun sistem pemilu seperti Sidalih, Silon, Situng dan Sipol," pungkasnya.
"Hari ini KPU dan Bawaslu perlunya lebih mandiri agar tidak lagi bergantung kepada lembaga asing yang dapat mengintervensi suara rakyat” ujar Mahameru Putra Ahtadera selaku kordinator aksi (Jumat, 26 April 2024).
"Dengan alasan tersebut kami DPP LASKAR GARUDA BERSUARA dengan ini menyatakan untuk menolak segala bentuk kegiatan dengan KPU dan BAWASLU dalam menjaga proses demokrasi yang diduga tidak adil dalam penerapanya menjalakan demokrasi di Indonesia," tuturnya.
“IFES OUT, IFES OUT, IFES OUT.” Seruan seluruh aksi unjuk rasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: