Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Program Makan Siang Gratis Masuk Visi-Misi Karena Takut Prabowo

        Program Makan Siang Gratis Masuk Visi-Misi Karena Takut Prabowo Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Refly Harun merasa program makan siang gratis masuk visi dan misi pemerintahan mendatang karena para pihak yang bersangkutan takut kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

        Padahal menurut Refly Harun, para pendukung bingung dengan pelaksanaan program makan siang gratis, karena jika dijalankan maka proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dijanjikan akan dilanjutkan Prabowo Subianto harus dikorbankan.

        Baca Juga: Refly Harun Nilai Menarik Ade Armando Bilang Sulit Kalahkan Anies di Jakarta

        "Makan siang gratis sebagai contoh misalnya, waduh semua orang mungkin karena takut sama Prabowo oke makan siang gratis masuk visi dan misi, dan itu dicatat masyarakat, diingat masyarakat," ungkapnya,  dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (12/7).

        "Lalu diantara pendukungnya sendiri bingung ketika bicara tentang makan siang gratis, dan kalau itu dilaksanakan maka akan ada proyek yang sudah dijanjikan sebagai keberlanjutan yaitu IKN, mungkin dikorbankan, tidak akan dilanjutkan," imbuhnya.

        Sementara itu, anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Soedradjad Djiwandono, menyatakan sebagai seorang ekonom dirinya lebih memilih program makan siang gratis dibanding IKN.

        "Sebagai seorang ekonom yang enggak bisa bohong dalam soal ini saya mengatakan ya saya memilih yang makan siang bergizi karena saya tahu bahwa itu akan bisa dilaksanakan segera," kata kata Soedradjad dalam Mid Year Banking & Economic Outlook 2024 yang diadakan Infobank, dikutip Jumat (5/7), dikutip dari katadata.

        Program makan siang gratis sekarang sudah diubah menjadi program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp71 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025. "Kita sudah memperhitungkan secara rinci biayanya. Siapa yang akan menerima dan seterusnya," kata dia.

        Untuk program IKN, kakak ipar Prabowo itu mengatakan perkiraan anggarannya sampai sekarang belum jelas, tapi bukan berarti dirinya ingin program tersebut tidak berlanjut. "Air bersih saja belum ada, jadi pembiayaannya jelas luar biasa besarnya. Siapa saya mau menggagalkan suatu program yang demikian besar," ujarnya.

        Ia pun menerima banyak kritikan atas sikapnya yang memilih makan siang gartis daripada IKN. "Mereka bilang seolah-olah saya akan memisahkan antara Prabowo dengan Pak Joko Widodo. Saya enggak pernah tidak setuju dengan pemindahan, hanya mestinya dipikirkan secara matang," tekannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: