Pengamat politik Refly Harun menilai Partai Gerindra membutuhkan untuk menunggangi Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang diselenggarakan pada November mendatang.
Dan menurutnya, jika Partai Gerindra resmi menyatakan dukungan, maka Anies Baswedan dan partai lain tidak mungkin menolak, serta akan ikut untuk memuluskan kepentingan masing-masing.
Baca Juga: Semakin Konkret Dukungan PDIP untuk Anies Maju Pilkada DKI Jakarta
"Dan Gerindra kelihatannya butuh untuk menunggangi Anies, kalau misalnya Gerindra menyatakan dukungan enggak mungkin kan Anies menolak dan partai lain pun tidak akan juga mengatakan kami enggak mau Gerindra, ya paling semuanya oportunis, ikut semua," ucapnya.
"Dan paling tidak kalau ada kepentingan di DKI maka semuanya merasa bahwa saya adalah pendukung, bisa panggil-panggil gubernur, ya siapa aja ketua-ketua umum partai politik ya bisa panggil-panggil gubernur untuk menyuarakan kepentingannya," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (31/7).
Sementara sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku partainya melakukan komunikasi dengan Anies Baswedan. Dan komunikasi merupakan hal yang biasa bagi pihaknya.
Dasco mengatakan sebelum menentukan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, Gerindra menjalin komuniasi dengan semua pihak.
"Kalau komunikasi biasa kita ada komunikasi. Orang kita komunikasi terus kok dengan semua pihak," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024), dikutip dari Tribun News.
Meskipun demikian, hingga sekarang belum ada pembicaraan Gerindra untuk mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta, keduanya hanya melakukan pembicaraan secara umum mengenai kompetisi tersebut.
"Sementara komunikasi komunikasi mengenai itu (dukungan ke Anies) belum ada. Kita baru bicara mengenai garis besar Pilkada DKI," ungkapnya.
Kemudian ia membantah komunikasi partainya dengan Anies merupakan bentuk tidak solidnya Koalisi Indonesia Maju (KIM), karena hingga sekarang koordinasi dan simulasi untuk Pilkada DKI Jakarta masih berjalan.
"Kita masih koordinasi koordinasi dengan KIM kita masih melakukan simulasi melihat keadaan dan peta yang ada. Dan kita nggak mau buru-buru karena pendaftaran masih ada waktu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: