Jika Dekati Gerindra untuk Pilkada DKI Jakarta, Kepentingan Anies Bukan Hanya Sekadar Dukungan
Pengamat politik Refly Harun menilai jika mendekati Partai Gerindra untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024, kepentingan Anies Baswedan bukan hanya sekadar mendapatkan dukungan.
Menurut Refly Harun, kepentingan Anies Baswedan selain untuk mendapatkan dukungan dengan mendekati Partai Gerindra adalah untuk men-stop istana menggunakan pork barrel politics agar Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi kompetisi yang jujur dan adil.
Baca Juga: Intens Komunikasi dengan Ahok, Anies Ungkap Topik yang Tak Pernah Dibahas
"Tapi kalau Anies mendekati ya tentu kepentingannya ada, tidak hanya sekedar dukungan, tapi juga how to stop istana itu menginfluence rakyat dengan bansos-bansosnya mungkin, jadi diharapkan ada fair election, Pilkada Pemilu yang jurdil, jujur dan adil, nah yang didekati atau yang mendekati adalah Partai Gerindra," ucapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (2/7).
Sementara sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku partainya melakukan komunikasi dengan Anies Baswedan. Dan komunikasi merupakan hal yang biasa bagi pihaknya.
Dasco mengatakan sebelum menentukan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, Gerindra menjalin komuniasi dengan semua pihak.
"Kalau komunikasi biasa kita ada komunikasi. Orang kita komunikasi terus kok dengan semua pihak," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024), dikutip dari Tribun News.
Meskipun demikian, hingga sekarang belum ada pembicaraan Gerindra untuk mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta, keduanya hanya melakukan pembicaraan secara umum mengenai kompetisi tersebut.
"Sementara komunikasi komunikasi mengenai itu (dukungan ke Anies) belum ada. Kita baru bicara mengenai garis besar Pilkada DKI," ungkapnya.
Kemudian ia membantah komunikasi partainya dengan Anies merupakan bentuk tidak solidnya Koalisi Indonesia Maju (KIM), karena hingga sekarang koordinasi dan simulasi untuk Pilkada DKI Jakarta masih berjalan.
"Kita masih koordinasi koordinasi dengan KIM kita masih melakukan simulasi melihat keadaan dan peta yang ada. Dan kita nggak mau buru-buru karena pendaftaran masih ada waktu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: