Kadin Indonesia bekerja sama dengan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meresmikan peletakan batu pertama pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) KSPSI di Purwakarta, kemarin.
Pusdiklat ini akan difokuskan dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi pekerja Indonesia, dengan pokok pada reskilling dan upskilling melalui program vokasi. Peletakan batu pertama ini dilakukan oleh Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dan Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan apresiasinya atas inisiatif KSPSI untuk mendirikan Pusdiklat terbesar di ASEAN ini. Hal ini merupakan bukti nyata komitmen KSPSI dalam memberikan yang terbaik bagi para kadernya.
Arsjad menggarisbawahi pentingnya peran pekerja dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: IPK Tinggi Tak Cukup, Ini 6 Keterampilan yang Harus Dimiliki agar Mudah Diterima Kerja
"Dalam upaya untuk mencapai cita-cita dan tujuan ini pekerja punya peran penting. Karena, industrialisasi menjadi kunci agar ekonomi kita bisa terus bertumbuh. Dan dalam industri yang sehat ada pekerja-pekerja yang menjadi tulang punggung bagi industri. Pembangunan Pusdiklat hari ini merupakan bagian dari sinergi antara kelompok buruh, kepolisian, dan dunia usaha," ujar dia.
Ia menekankan bahwa untuk mencapai target tersebut, peningkatan keterampilan dan kompetensi pekerja melalui program reskilling dan upskilling sangatlah krusial. Untuk itu, Pusdiklat ini menjadi batu loncatan yang penting bagi KSPI dan seluruh pekerja di Indonesia.
Dengan adanya pelatihan untuk teknik berunding, teknik negosiasi, dan advokasi, serta pendidikan dan pelatihan lainnya yang meningkatkan keterampilan para pekerja, maka para pekerja bisa memastikan bahwa hak-haknya terpenuhi dengan baik.
“Dengan demikian, tidak hanya ekonomi Indonesia bisa tumbuh tapi kita semua juga sejahtera. Ini yang dinamakan Ekonomi Pancasila, di mana semua berkontribusi, dan semuanya juga mendapatkan manfaatnya," jelas Arsjad.
Arsjad juga menambahkan bahwa keterlibatan aktif pekerja dalam industri yang sehat akan mendukung terciptanya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan mempercepat pencapaian target pertumbuhan ekonomi tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia, Yukki N. Hanafi menegaskan dukungan Kadin terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
"Kami di Kadin Indonesia sangat menyadari pentingnya pendidikan vokasi dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi tantangan industri. Pendidikan vokasi tidak hanya menyediakan keterampilan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga membantu pekerja untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat," ujar Yukki.
Yukki juga menambahkan bahwa pendidikan vokasi adalah salah satu program prioritas Kadin Indonesia, yang telah secara aktif mendorong sinergi antara dunia usaha dan institusi pendidikan.
"Dengan komitmen kami dalam mendukung pendidikan vokasi, kami berharap dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kompeten tetapi juga kompetitif di pasar global. Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan vokasi adalah investasi dalam masa depan ekonomi Indonesia," tutup Yukki.
Sebagai informasi, Pusdiklat KSPSI rencananya akan memiliki lima lantai, dilengkapi dengan tujuh ruang pendidikan, perpustakaan digital, dan dua aula pertemuan. Proyek ini sepenuhnya didanai oleh anggota KSPSI dari seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri