- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Dukung Nol Emisi Karbon, SAG Tambah Armada Transportasi Ramah Lingkungan
Pada bulan Mei 2024, di ajang terkemuka Busworld Southeast Asia Exhibition di JIExpo Kemayoran, PT Sinar Armada Globalindo (SAG), mempertahankan kemitraan yang erat dengan Golden Dragon Bus Co., LTD. Kedua belah pihak bersama-sama menyediakan produk bus terbaik dan layanan profesional ke pasar Indonesia.
Model kolaboratif ini tidak hanya mendorong pertukaran komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia di sektor transportasi, tetapi juga menyalakan kembali vitalitas baru ke dalam transportasi publik Indonesia.
Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis SAG, Andre Jodjana mengatakan sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan Golden Dragon Bus, pihaknya telah melakukan kunjungan beberapa kali ke pabrik Golden Dragon.
Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah akan Ganti Kendaraan Dinas BBM ke Kendaraan Listrik
"Saya sangat terkesan dengan pengejaran teknologi yang luar biasa dan sikap pragmatis terhadap pasar. Kami sepakat bersama mewujudkan transportasi efisien, andal, aman, dan bernilai tinggi," ucap Andre.
Ia menambahkan, dengan dukungan penuh dari Golden Dragon, PT SAG berhasil memperkenalkan bus listrik ke pasar Indonesia dan meraih pujian luas. Kini, bus listrik Golden Dragon memiliki posisi penting di pasar Indonesia.
SAG pun yakin dengan prospek kerjasama ini dan berencana memperkenalkan bus listrik dengan perakitan lokal guna mempercepat transfer teknologi ke putra dan putri Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pada 2019, PT. SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di tahun 2023, mendukung program pemerintah Langit Biru untuk pengendalian polusi udara.
Baca Juga: Menko Marves: Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci Pasokan Global Kendaraan Listrik
Kesepakatan terbaru mencakup pengoperasian bus High Deck 12M tambahan yang akan beroperasional dalam koridor TransJakarta pada Desember 2024, memperkuat komitmen mereka terhadap mobilitas bersih dan keberlanjutan lingkungan.
Sesuai dengan pengesahan PP mengenai Nilai Ekonomi Karbon (NEK) oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022, pemerintah berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030 sebagai bagian dari komitmen dalam Perjanjian Paris.
Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa kendaraan listrik dapat mengurangi emisi hingga 50% dibandingkan kendaraan BBM, dimana perjalanan 10 km dengan BBM menghasilkan 2,4 kg CO2, sedangkan kendaraan listrik hanya menghasilkan 1,1 kg CO2, mengurangi 1,3 kg CO2 setiap 10 km perjalanan. Selain itu, beban operasional kendaraan listrik tahunan pun semakin ringan, yaitu hemat sekitar 74% untuk bahan bakar dan sekitar 48% untuk maintenance mesin kendaraan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: