Wakil Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Chan Foong Hin, menegaskan perdagangan minyak sawit dan komoditas pertanian lainnya antara Malaysia dan Tiongkok akan semakin kuat dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) pada akhir tahun ini.
Chan menyebut bahwa MoU ini juga akan menjadi tonggak penting dalam memperingati 50 tahun hubungan diplomatic antara kedua negara tersebut.
“Nota kesepahaman ini akan diselesaikan tahun ini, baik ketika Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang mengunjungi Malaysia atau ketika Menteri Perkebunan dna Komoditas Datuk Seri Johari Abdul Ghani pergi ke Tiongkok,” kata Chan, dalam keterangannya, dikutip Warta Ekonomi, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: PASPI Ungkap Masalah Inti Produktivitas Kebun Sawit Rakyat
Rencannya, MoU tersebut akan ditandatangani oleh Kementerian Perkebunan dan Komoditas Malaysia dan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok. Oleh sebab itu, Chan berharap perdagangan minyak sawit akan semakin dalam dan terus mencapai titik tertinggi baru dalam sejarah melalui upaya kolaboratif tersebut.
Selain itu, peningkatan ekspor produk minyak sawit bernilai tambah ke Tiongkok adalah bagian dari arah baru kementerian tersebut.
Sebagai informasi, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Malaysia selama 15 tahun berturut-turut. Kedua negara tersebut menjalin hubungan harmonis dan kolaboratif. Misalnya, Malaysia pada tahun 2023 mengekspor barang senilai RM192,2 miliar ke Tiongkok dengan ekspor komoditas pertanian berjumlah lebih dari RM20 Miliar.
Lebih lanjut, ekspor minyak sawit dan produk-produk turunannya pun mengambil bagian terbesar dengan total nilai RM11,03 miliar, disusul oleh karet senilai RM5,43 miliar, kayu senilai RM2,83 miliar, kakao senilai RM684 juta, tembakau dengan nilai ekspor RM18,43 juta dan lada senilai RM11,88 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: