- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Genjot Produksi Migas, SKK Migas Siapkan 141 Proyek dan Investasi USD36,25 Miliar
Untuk mencapai produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bopd) dan gas bumi sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan hingga tahun 2029 akan ada 141 proyek dengan total investasi sebesar USD36,25 miliar atau setara Rp543 triliun.
"Portfolio Industri Hulu Migas kita hingga tahun 2029 nanti, telah memiliki 141 Proyek dengan total investasi US$36.25 Miliar atau setara Rp543 triliun," ucap Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam sambutannya pada gelaran Supply Chain & National Capacity Summit tahun 2024 yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu, 14/08/2024.
Baca Juga: PHE Terus Buktikan Kinerja Optimal, Catat Produksi Migas Lebih dari 1 Juta Barel
Dari 141 proyek tersebut, 6 di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan investasi sebesar USD 32,47 miliar atau Rp487 triliun, sedangkan 135 proyek sisanya adalah Proyek Non-PSN dengan nilai investasi total sebesar USD3,78 miliar atau Rp57 triliun.
“Dengan langkah-langkah strategis ini, sektor hulu migas Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi globalnya, memperbesar kontribusi terhadap perekonomian nasional, serta memanfaatkan setiap peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan industri,” ujar Dwi.
Dwi juga merinci bahwa pada tahun ini, SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 932 sumur, meningkat sebesar 388% dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang hanya mencapai 240 sumur. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat SKK Migas dalam meningkatkan produksi melalui eksplorasi dan pengembangan sumber daya migas di Indonesia.
Baca Juga: SCM Summit 2024: Sinergi Industri Migas Optimalkan Logistik Sektor Energi
Untuk tahun 2024, SKK Migas menargetkan nilai investasi sebesar USD16,1 miliar atau Rp242 triliun, yang merupakan peningkatan investasi sebesar 17% dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar USD13,7 miliar atau Rp206 triliun.
"Kegiatan summit ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri hulu migas dan mempercepat pencapaian target-target strategis yang telah ditetapkan,” tutup Dwi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Belinda Safitri