Bank DBS Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan NAFAS, sebuah startup yang menyediakan alat pengukur kualitas udara secara real-time, terlokalisasi, dan akurat untuk memasang 50 sensor kualitas udara.
Kerja sama ini pun menegaskan komitmen Bank DBS Indonesia untuk menjaga kelestarian bumi dengan membantu penelitian dan meningkatkan kualitas udara di Indonesia.
Berdasarkan data dari NAFAS pada Januari-Juni 2024, kualitas udara di DKI Jakarta menunjukkan rata-rata konsentrasi partikulat atau PM2,5 sebesar 34 µg/m3, yang berarti 7 kali lebih buruk dari standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), yakni sebesar 5 µg/m3 per tahun.
Baca Juga: Bank DBS Indonesia Perhatikan Aspek ESG untuk Kucurkan Pendanaan
Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy mengatakan bahwa salah satu cara menangani isu kualitas udara ini adalah dengan menghadirkan data yang lebih komprehensif dan real time dengan adanya lebih banyak alat sensor di berbagai titik.
“Dengan adanya alat pengukur udara, kami optimis dapat memberikan gambaran data yang lebih lengkap terhadap kondisi udara di berbagai lokasi agar pemerintah atau instansi terkait dapat membuat kebijakan atau strategi yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan ini.”
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, “Dengan menggabungkan teknologi inovatif NAFAS dan komitmen keberlanjutan kami, kami percaya ini dapat membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari nasabah dan masyarakat.”
Baca Juga: Jadi Biang Kerok Polusi Udara Jakarta, Pemerintah Ingin Suntik Mati PLTU Suralaya
Bank DBS Indonesia melalui pilar keberlanjutannya yang kedua, yakni Responsible Business Practice senantiasa berkomitmen untuk menerapkan kebijakan operasional yang ramah lingkungan.
Sejak tahun 2023, Bank DBS Indonesia sudah mengganti lampu di seluruh kantor cabangnya di Jakarta dengan lampu LED yang lebih hemat energi. Selain itu, Bank DBS Indonesia juga memanfaatkan energi terbarukan dengan memasang panel surya di beberapa kantor cabang.
Untuk mengurangi penggunaan kertas, Bank DBS Indonesia mendorong nasabah untuk beralih ke e-statement, yang mana per Juli 2024, 91 persen nasabah retail sudah menggunakan layanan ini.
Berkat langkah-langkah ini, Bank DBS Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 322 metrik ton dalam satu tahun, serta memangkas konsumsi energi hingga 62 persen sepanjang tahun 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: