Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kenapa Anies Baswedan digagalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) 2024.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi berhitung Anies Baswedan akan menjadi ancaman untuk membesarkan putra bungsunya, Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka jika menjadi kepala daerah, baik di Jakarta maupun Jabar atau daerah lain.
Baca Juga: Anies Baswedan: Partai Mana yang Sekarang Tak Disandera Kekuasaan?
"Tentu dari pihak Mulyono mesti ada sorry bukan Mulyono, Pak Jokowi tetap ada kalkulasi bahwa Anies diloloskan dengan cara apapun dan di manapun dia akan jadi pesaing atau akan jadi duri dalam daging di dalam kepimpinan Jokowi ke depan, walaupun Jokowi menganggap bahwa ya dia akan lengser," ungkapnya.
"Tetapi kan Jokowi mimpinya untuk membesarkan Gibran tidak boleh terhalang oleh tumbuhnya Anies, kan gampangnya begitu," imbuhnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (30/8).
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menuding ada pihak yang membuat Anies Baswedan batal diusung partainya maju di Pilkada Jabar, dirinya menyebut Mulyono dan Geng.
"Pak Anies dari kemarin kami tawari sampai mengerucut sore hari tadi. Kenapa gagal? Kita menghadapi tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui pak Anies didukung PDIP. (Siapa pak?) Ya, Mulyono dan Geng. Ya, tulis aja Mulyono," kata Ono, Kamis (29/8/2024) dini hari, dikutip dari Detik.
"Kita tahu pak Anies orang asli Kuningan, Jawa Barat dan punya track record bagus untuk membangun Jakarta. Jadi saya yakin bisa jadi sosok untuk membangun Jawa Barat. Tapi kekuatan besar itu membuat pak Anies tidak jadi diusung PDIP," sambungnya.
Ia menegaskan tiga hari lalu Anies bersedia diusung PDIP di Jabar, namun kini tidak jadi, dirinya pun meminta agar sosok yang disebutnya Mulyono berhenti untuk cawe-cawe dalam Pilkada 2024.
"Tidak secara spesifik saya sampaikan, tapi kan sudah kita bisa lihat lah Pak Anies dijegal di DKI, ini juga terjadi di Jawa Barat. Teman-teman bisa menafsirkan sendiri ya bentuknya seperti apa," tutur Ono.
"Pak Mulyono, gak usah cawe-cawe lagi lah di Pilkada, biarkan rakyat bisa mempunyai pilihan sesuai dengan hati nuraninya. Hingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: