Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Buku Augmented Reality, Campina Beri Edukasi Soal Produksi Es Krim

        Lewat Buku Augmented Reality, Campina Beri Edukasi Soal Produksi Es Krim Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Perusahaan es krim terkemuka di Indonesia, Campina kembali memberi edukasi produksi es krim pada anak-anak lewat buku Augmented Reality (AR).

        Presiden Direktur Perseroan, Samudera Prawirawidjaja menjelaskan, program edukasi lewat buku AR merupakan komitmen perusahaan dalam menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif bagi anak-anak.

        "Kami bangga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meluncurkan buku dengan konsep AR.Dengan teknologi ini, anak-anak dapat mempelajari pengetahuan menarik tentang sejarah es krim sambil berinteraksi langsung dengan karakter-karakter dalam bentuk digital. Kami berharap buku ini bisa menjadi media edukatif yang kreatif dan meningkatkan keterlibatan anak-anak dalam belajar," terang Samudera di Surabaya, Selasa (24/9/2024).

        Samudra berharap dengan rangkaian kegiatan ini, pihaknya  dapat terus memberikan inovasi yang bermanfaat bagi edukasi anak-anak dan masyarakat Indonesia, sambil tetap mengedepankan produk dengan kualitas tinggi dalam setiap produk yang dihasilkan.

        Baca Juga: Tingkatkan Gizi Selama 6 Bulan, Alfamidi Bantu Entaskan Stunting Ratusan Anak

        Menanggapi hal itu, spesialis Gizi, Dr. Ayman Alatas mengungkapkan, buku AR dengan teknologi canggih  bukan hanya menekankan aspek edukasi, tetapi juga mengusung tema ‘Iceperience’ yang memberikan pengalaman unik dan imersif bagi para tamu.

        Para pengunjung tidak hanya dapat merasakan inovasi teknologi AR, tetapi juga menikmati produk terbaru dari Campina, yaitu ‘Happy Cow High Calcium’, es krim dengan kandungan kalsium tinggi pertama di Indonesia.

        "Es krim bukan hanya sekedar makanan penutup, tetapi juga bisa menjadi sumber nutrisi yang baik bagi anak-anak dengan kebutuhan jumlah tertentu," jelas Ayman Alatas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: