Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Seluruh Buruh Statusnya Tetap, Serikat Pekerja Apresiasi Komitmen Yamaha Musik

        Seluruh Buruh Statusnya Tetap, Serikat Pekerja Apresiasi Komitmen Yamaha Musik Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, mengungkapkan rasa senangnya saat menerima laporan mengenai kondisi pekerja di Yamaha Musik Manufaktur Indonesia (YMMI).

        Ia mengapresiasi bagaimana fakta bahwa seluruh 1.400 pekerja di YMMI berstatus tetap atau permanen. Menurutnya ini bukti keberhasilan membangun pemahaman yang kuat di tingkat pabrik mengenai hubungan industrial, khususnya saat berdiskusi dengan manajemen.

        Baca Juga: AWCA Technical Seminar 2024, BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran

        “Dengan memahami hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan maka akhirnya dicapai kesepakatan-kesepakatan yang saling menguntungkan baik bagi pengusaha maupun pekerja. Jadi tidak benar kalau tuntutan buruh itu asal bunyi, karena mereka punya argumen yang baik,” tegas Jumhur dalam kunjungannya ke Sekretariat Serikat Pekerja YMMI di Kawasan Industri Pulogadung, Kamis (10/10/2024)

        Jumhur juga menyempatkan diri berdiskusi dengan Direktur Sumber Daya Manusia YMMI, Chilmar. Jumhur menyampaikan rasa terima kasih kepada manajemen YMMI atas perlakuan yang baik terhadap pekerjanya, terutama terkait kebijakan yang mengutamakan status pekerja tetap dan menghindari penggunaan tenaga kontrak secara berlebihan. Hal ini, menurutnya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja dan stabilitas hubungan industrial.

        Jumhur juga menyoroti bahwa dalam kondisi tertentu, tenaga kontrak atau outsourcing memang diperbolehkan, namun harus diterapkan dengan bijak.

        “Pada keadaan tertentu memang boleh saja diadakan pekerja kontrak atau outsourcing, misalnya untuk pekerjaan yang sifatnya sementara, bukan pekerjaan inti atau untuk pengembangan usaha atau divisi baru yang belum jelas keberhasilannya. Tapi kalau sembrono dan pukul rata untuk semua pekerjaan, ini jelas pelanggaran kemanusiaan,” pungkasnya.

        Dengan demikian, kunjungan ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan kesejahteraan pekerja, serta menekankan perlunya praktik hubungan industrial yang sehat dan berkelanjutan.

        Baca Juga: Tolak Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek, Buruh Akan Turun ke Jalan Jika Puluhan Ribu Penolakan Diabaikan

        Yamaha Musik Manufaktur Indonesia, dengan kebijakan tenaga kerja tetapnya, menjadi contoh positif bagi perusahaan lain dalam membina hubungan yang harmonis dengan pekerjanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: