Pengalamannya Bukan Main, Ini Profil Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy
Akademisi Rachmat Pambudy secara resmi terpilih menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto periode 2024 – 2029.
“Profesor Dr. Insinyur Rachmat Pambudy M.S. (sebagai) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,” ucap Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, (20/10/2024).
Baca Juga: Irene Umar, Alumnus President University Ditunjuk Presiden Prabowo Menjadi Wamen Ekonomi Kreatif
Pengangkatan Rachmat tersebut menggantikan Menteri PPN/Kepala BAPENAS yang sebelumnya dijabat oleh Suharso Monoarfa.
Presiden rencananya akan melantik secara resmi para punggawa kabinetnya pada Senin (21/10/2024) pagi. Setelah itu, Kementerian PPN/BAPPENAS akan menggelar serah terima jabatan dari menteri lama ke menteri baru periode 2019 – 2024.
Sebagai informasi, sebelumnya Rachmat bersama dengan 49 orang lainnya dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) lalu. Kehadirannya di Kertanegara diungkap oleh Rachmat berkaitan dengan penugasan baru dalam pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun dia menolak untuk mengungkapkan posisi yang bakal diembannya selama 5 tahun mendatang itu.
Adapun Rachmat Pambudy sendiri merupakan seorang akademisi yang terlahir di Yogyakarta, 23 Desember 1956. Dia memungkaskan pendidikan sarjana di Fakultas Peternakan, Institute Pertanian Bogor (IPB) dan kemudian meraih gelar magisternya di bidang Komunikasi Pembangunan dari almamater yang sama. Rachmat kemudian meraih gelar doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari IPB pada tahun 1999.
Baca Juga: Pakar Ungkap Tiga Kunci Ambisi Hilirisasi Prabowo Bisa Optimal
Dirinya sejak lama dikenal sebagai akademisi di bidang agribisnis dan mengabdi sebagai Dosen Terakreditasi di IPB. Hingga pada tahun 2022 dia memperoleh status sebagai Guru Besar di bidang Kewirausahaan di IPB juga.
Selain aktif sebagai praktisi agribisnis sekaligus staf pengajar di IPB, Rachmat juga menekuni karir penelitiannya di Pusat Studi Pembangunan Lemabaga Penelitian IPB dan di Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU). Dia mendirikan Unit for Socio and Economic Study and Evaluation (USESE) Foundation pada tahun 1988 mengingat fokusnya pada bidang pertanian.
Di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran Saragih pada tahun 2004 silam, Rachmat menjabat sebagai pejabat structural di Kementerian Pertanian. Kala itu dia menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) selama periode 2003-2007.
Baca Juga: Optimalkan Energi Panas Bumi, Prabowo Didorong Hadirkan Insentif untuk Investasi
Partai Gerindra pun sempat mengajukan namanya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di tahun 2009, namun, hal tersebut urung dilakukan lantaran partai tersebut memutuskan untuk tidak bergabung dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia turut aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menjadi Sekretaris Jenderal hingga Wakil Ketua Umum, mendampingi Prabowo Subianto yang saat itu Ketua Umum HKTI periode 2010-2015.
Memasuki tahun 2015, dia diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI. Setahun kemudian, ia mendirikan dan menjadi Dewan Pakar di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I).
Baca Juga: Anggota DPR Yanuar Arif Optimis Indonesia Lebih Baik di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto
Rachmat turut terjun ke dunia korporasi dengan menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk sejak tahun 2018. NSS merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terkemuka di Indonesia yang mengelola perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: