Deputy Head, Just Energy Transition Partnership (JETP) Secretariat Elrika Hamdi menyebutkan bahwa tahun ini pihaknya menambah cakupan investasi baru yakni sektor efisiensi energi dan elektrifikasi di Indonesia. Hal ini ia katakan pada gelaran Conference of the Parties (COP) 29, Baku, Azerbaijan, (Senin 18/11/2024).
“Sebelum kita memikirkan sisi suplai, saya rasa kita harus mengelola sisi permintaan terlebih dahulu. Jadi, fokus pada efisiensi energi dan elektrifikasi menjadi area fokus investasi pertama kami,” ucap Elrika.
Dengan penambahan cakupan investasi tersebut, maka saat ini cakupan investasi transisi energi di Indonesia menjadi 6 area, yakni efisiensi energi dan elektrifikasi, pembangunan jalur transmisi dan jaringan listrik, pensiun dini pltu dan penghentian bertahap yang terkelola, percepatan energi terbarukan variabel, rantai pasok energi terbarukan dan komponen transisi berkeadilan.
Baca Juga: Electricity Connect 2024 Siap jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
Selanjutnya Elrika menerangkan bahwa JETP telah berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan transisi energi berkeadailan di Indonesia senilai USD 21,6 miliar. Dana tersebut terdiri USD 11,6 miliar dari negara yang tergabung dalam International Partners Group (IPG) dan USD 10 Miliar dari bank komersial pembiayaan swasta dari 7 bank-bank Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
”Hingga saat ini sekitar USD 1 miliar dari pendanaan JETP telah disetujui. Dari jumlah tersebut, USD 200 juta berupa hibah, sementara USD 831 juta dolar dalam bentuk pinjaman atau ekuitas,” tutup Elrika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: