BCA Catatkan Laba Bersih Rp 46,2 Triliun hingga Oktober 2024, Tumbuh 15% YoY
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 46,2 triliun hingga Oktober 2024, tumbuh 15% secara tahunan (year-on-year). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kredit, penguatan Net Interest Margin (NIM), serta pembalikan beban provisi.
BCA melaporkan pertumbuhan kredit bank only sebesar 14,2% YoY pada Oktober 2024, melampaui target 10%-12%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 2,7% YoY, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat ke level 78%. Sementara itu, NIM BCA tercatat sebesar 5,93% pada bulan yang sama, mengindikasikan efisiensi pengelolaan aset dan liabilitas.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa peningkatan kredit ini mencerminkan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami melihat permintaan kredit konsumer yang baik, terutama melalui pelaksanaan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang menghasilkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp 78 triliun,” ujarnya.
BCA mencatat pembalikan beban provisi sebesar Rp 341 miliar pada Oktober 2024, menurun signifikan dibandingkan September 2024 sebesar Rp 541 miliar. Hal ini turut memperkuat kinerja laba bersih perusahaan.
Baca Juga: Tengah Rugi Besar, Smartfren Pinjam Dana Jumbo ke BCA hingga CIMB Niaga Buat Bayar Utang
Selain itu, BCA juga mencatat penerimaan dividen dari anak usaha sebesar Rp 1,1 triliun pada Oktober 2024, sehingga total dividen yang diterima mencapai Rp 2,3 triliun. Namun, penerimaan ini masuk ke dalam pendapatan non-bunga (non-interest income) pada laporan keuangan bank only dan tidak tercermin pada laporan konsolidasi.
Sebelumnya, BCA mencatat laba bersih sebesar Rp 41,1 triliun hingga kuartal ketiga 2024, tumbuh 12,8% YoY. Peningkatan ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Jahja menambahkan bahwa nilai transaksi melalui mobile banking BCA mencapai Rp 180 juta per hari, menunjukkan adopsi layanan digital yang semakin luas.
Dengan kinerja positif ini, saham BCA menunjukkan penguatan. Cum dividen tunai interim yang diumumkan baru-baru ini membuat sahamnya naik 1,51%, mencerminkan optimisme investor terhadap masa depan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: