Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raih Penghargaan HTCA, KKP Termotivasi Kembangkan Standar Produk Hilirisasi Hasil Kelautan dan Perikanan

        Raih Penghargaan HTCA, KKP Termotivasi Kembangkan Standar Produk Hilirisasi Hasil Kelautan dan Perikanan Kredit Foto: KKP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Atas kontribusi dalam pengembangan standar produk perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meraih penghargaan Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2024 dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).

        Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Budi Sulistiyo mengatakan jajarannya terus berpartisipasi aktif dalam pengembangan standar internasional produk perikanan.

        Baca Juga: Industri Migas Tarik Investasi Rp111,12 Triliun dari Lawatan Prabowo ke Inggris

        "Penghargaan ini tentu memotivasi kami guna mengembangkan standar produk hilirisasi hasil kelautan dan perikanan," ujar Budi, dikutip dari siaran pers KKP, Rabu (27/11).

        Sebagai bentuk komitmen, ⁠Komite Teknis (Komtek) 65-05 produk perikanan yang berada di bawah koordinasi Ditjen PDSPKP selalu melakukan pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI). Komite tersebut beranggotakan 13 orang yang terdiri atas perwakilan pemerintah, pakar, pelaku usaha dan konsumen.

        "Komite Teknis 65-05 memiliki ruang lingkup tidak hanya penyusunan rancangan SNI produk perikanan, tetapi juga termasuk standar metode pengujian, analisis sensori, air untuk penggunaan industri, dan mikrobiologi secara umum," urai Budi. 

        Budi memaparkan, hingga saat ini Komtek 65-05 telah mengasilkan 172 SNI yang dapat digunakan oleh pelaku usaha, laboratorium pengujian, akademisi, dan pemerintah.  Penerapan SNI tersebut, selain untuk menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan, namun juga untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk perikanan yang dihasilkan.

        "Produk perikanan bersertifikasi SNI sudah melalui proses yang ketat, sehingga aman dari bahan berbahaya dan terjaga mutunya," terangnya.

        Tak hanya itu, penerapan SNI pada produk perikanan juga untuk menjamin gizi yang terkandung di dalamnya.  Budi menyebut, ikan merupakan pangan yang kaya akan protein dan nutrisi. 

        "Dengan SNI, terjamin kandungan gizinya, sehingga memberikan manfaat terbaik bagi tubuh," katanya.

        Sebagai informasi, pada saat ini Komtek 65-05 Ditjen PDS masuk dalam 5 besar nominee peraih HTCA 2024. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN).

        Acara HTCA 2024 menjadi ajang apresiasi dan penganugrahan kepada Komite Teknis perumusan SNI dan Tokoh pengembangan SNI yang telah berkinerja dengan baik dan memberikan kontribusi pada pengembangan SNI. Pada tahun ini dari 81 Komite Teknis yang mendaftar HTCA 2024 terdapat 18 Komite Teknis dengan kinerja Memuaskan.

        Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, ketahanan pangan bersumber dari tiga hal, karbohidrat, lemak dan protein. Khusus untuk protein, salah satunya berasal dari produk perikanan. Merujuk data perdagangan yang selalu surplus, produk perikanan dinilainya sebagai sumber ketahanan pangan yang paling kuat.

        Karenanya, Menteri Trenggono mengingatkan bahwa sentuhan inovasi yang tepat akan dapat melesatkan daya saing produk kelautan dan perikanan nasional serta mendorong industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: