- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Pemprov DKI Pastikan Pasokan Pangan dan Pengendalian Inflasi Jelang Nataru
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengecek ketersediaan pasokan pangan di Pasar Induk Kramat Jati dan Rice Plant Cipinang (RPC) PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2024).
Pj. Gubernur Teguh bersama TPID mengecek ketersediaan pasokan pangan ke pedagang secara langsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.
Baca Juga: Pemprov DKI Ungkap Hasil Investigasi Dugaan Korupsi di Dinas Kebudayaan TA 2023
"Pastinya, kami dari Pemprov DKI Jakarta dan jajaran TPID secara reguler melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi daerah. Kami menggunakan strategi 4K, yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif," ungkapnya, dikutip dari siaran pers Pemprov DKI, Kamis (19/12).
Menurutnya, ada beberapa komoditas utama yang mengalami inflasi di Jakarta. Pada November 2024, ada lima komoditas utama penyumbang inflasi Jakarta secara bulanan (mtm), yaitu bawang merah, tomat, emas perhiasan, daging ayam ras, dan minyak goreng. Secara tahunan (yoy), lima komoditas utama penyumbang inflasi Jakarta, yakni emas perhiasan, beras, kue kering berminyak, sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga.
Hingga akhir tahun 2024, inflasi di Provinsi DKI Jakarta diperkirakan mengalami kenaikan seiring dengan aktivitas ekonomi yang meningkat, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru.
Namun, inflasi Jakarta diperkirakan tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 2,5% ± 1%. Beberapa komoditas pangan diperkirakan masih mengalami tren kenaikan harga ke depan seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada Hari Raya Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025, serta implikasi perubahan harga komoditas global.
"Tadi di Pasar Induk Kramat Jati, kami memantau sayuran dan cabai. Dari pantauan tersebut, memang ada yang mengalami kenaikan harga, karena cuaca yang cukup ekstrem di berbagai daerah produksi. Salah satunya cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup signifikan," tambahnya.
Kendati demikian, Pj. Gubernur Teguh memastikan ketersediaan stok cabai merah, bawang merah, dan bahan pangan lainnya dalam level aman. Kemudian, untuk ketersediaan stok beras, Pj. Gubernur Teguh menyampaikan masih dalam kategori aman. Ia juga mengakui adanya kenaikan harga beras, tetapi hal itu masih bisa dikendalikan.
"Sementara, yang lain tadi kami melihat juga, seperti minyak goreng, telur, hadir juga Dharma Jaya dengan daging ayam dan daging sapi. Semua stok Insya Allah aman," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) Karyawan Gunarso menuturkan, ketersediaan beras di gudang cukup aman. "Beras di gudang kami sangat banyak, cukup aman. Jadi, beras yang dikoordinasikan oleh Food Station dan di Pasar Induk Beras Cipinang hari ini jumlahnya mencapai 70.500 ton. Ini jumlah yang sangat cukup untuk 2-3 bulan ke depan," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk memenuhi dan menjaga ketersediaan stok tetap aman sampai dengan bulan puasa dan lebaran, pihaknya berkoordinasi dengan petani, kelompok tani, dan penggilingan dalam hal pembelian beras. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan akan senantiasa melakukan kerja sama antardaerah untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan strategis.
Pemprov DKI Jakarta akan terus memantau ketersediaan dan harga pangan secara rutin. Selain itu, melaksanakan kegiatan pangan murah keliling dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan di kantor instansi Pemprov DKI Jakarta, rusun, dan RPTRA, dengan total pelaksanaan pada Desember 2024 sebanyak 22 hari di 111 lokasi yang tersebar di Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: