Harga logam mulia global termasuk harga emas mencatat lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan di Jumat (20/12). Hal ini didorong oleh data inflasi terbaru serta pelemahan mata uang dolar dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir Senin (23/12), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia dunia termasuk emas. Komoditas utama tercatat kompak mengalami kenaikan:
- Harga emas spot: Naik 1,1% menjadi US$2.623,36 per ons.
- Emas berjangka AS: Melonjak 1,4% menjadi US$2.643,2 per ons.
- Perak spot: Menguat 1,7% ke US$29,52 per ons.
- Platinum: Naik 0,2% ke US$925,65 per ons.
- Palladium: Menguat 1,2% ke US$916,88 per ons.
Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible menyebutkan bahwa kenaikan harga emas kali ini tidak terlepas dari data inflasi terbaru yang melemahkan dolar AS.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) November baru-baru ini tercatat hanya naik 0,1% atau lebih rendah dibandingkan 0,2% pada Oktober. Hal ini menyebakan melemahnya kekuatan dolar.
“Data inflasi ini membawa kabar baik bagi pasar emas. Banyak investor kini memperkuat posisi mereka di logam mulia," ungkap Phillip.
Data ini juga menekan imbal hasil obligasi pemerintah dari level tertinggi selama enam bulan. Hal tersebut juga mengurangi daya tarik aset berimbal hasil tetap dan meningkatkan minat pada emas.
Baca Juga: MIND ID Raih Anugerah Pelopor Hilirisasi dan Tambang Berkelanjutan
Pasar kini memperkirakan kemungkinan tiga kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di 2025. Terdapat ekspektasi bahwa ekspektasi inflasi akan melambat dan membuat bank sentral akan memiliki lebih banyak ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: