Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Microsoft Purview dan Microsoft Copilot Jadi Solusi untuk Membantu Perusahaan Terhindar dari Sanksi UU PDP

        Microsoft Purview dan Microsoft Copilot Jadi Solusi untuk Membantu Perusahaan Terhindar dari Sanksi UU PDP Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seiring dengan meningkatnya jumlah data yang dikumpulkan, diproses, dan disebarkan oleh berbagai pihak, terutama pelaku bisnis, kebutuhan untuk mengatur dan melindungi hak-hak individu terkait data pribadi semakin mendesak. Itu sebabnya, pemerintah memberlakukan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) seperti yang diterapkan di negara-negara maju. 

        Di Uni Eropa, misalnya, sejak 2018 telah memiliki General Data Protection Regulation (GDPR), di Amerika Serikat ada California Consumer Privacy Act (CCPA), dan di Singapura sejak 2012 mempunyai Personal Data Protection Act (PDPA). Tidak main-main, dalam UU PDP, sanksi yang diancamkan cukup berat, mulai dari sanksi administratif dengan denda 2% dari pendapatan tahunan hingga sanksi pidana. 

        Persoalannya, upaya pencurian data oleh penjahat siber terus muncul di tengah manajemen data yang amburadul, yang menjadikan perusahaan berpotensi terkena sanksi UU PDP. Hal ini dibahas dalam seminar “Bridging Data Governance and Compliance with Microsoft Purview” yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Jakarta pada Selasa (10/12).

        Baca Juga: Survei Populix: Masyarakat Indonesia Mulai Sadar Risiko Keamanan Siber

        Bayangkan, berdasarkan data Microsoft, jumlah ancaman siber dari 2023 hingga saat ini meningkat lima kali lipat dari 300 menjadi 1.500, dengan waktu rata-rata bagi penyerang untuk mengakses data pribadi dari phishing adalah 1 jam 12 menit, dan membobol kata sandi (password) dari semula 4.000 menjadi 7.000 kata sandi hanya dalam satu detik. Sungguh mengerikan.

        “Karena itu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi bagi perusahaan untuk mengelola data pribadi agar tidak terjadi pencurian data yang berujung pada kerugian finansial, reputasi, dan sanksi dari regulator,” ungkap Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology. “Salah satu caranya dengan menggunakan solusi manajemen data seperti Microsoft Purview.” 

        Microsoft Purview merupakan solusi manajemen data yang dirancang untuk membantu perusahaan memahami, mengelola, dan mengamankan data di seluruh infrastruktur, baik yang berbasis on-premises, cloud, maupun hybrid. Solusi ini tidak hanya menyediakan fitur manajemen data, tetapi juga keamanan, audit, dan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk yang berkaitan dengan proteksi data. 

        Microsoft Purview dilengkapi dengan kemampuan untuk mengklasifikasikan serta memberi label pada data berdasarkan sensitivitas dan aturan kepatuhan yang berlaku. Itu termasuk pengklasifikasian data pribadi seperti yang diatur dalam UU PDP. Fitur ini membantu perusahaan melakukan kontrol yang lebih baik atas akses dan penggunaan data sensitif. 

        Selain itu, Microsoft Purview memiliki kemampuan analitik canggih sehingga memudahkan perusahaan untuk memantau status data melalui dashboard secara real-time. Yang tak kalah menarik, solusi ini dapat diintegrasikan dengan Microsoft 365 dan Microsoft Azure secara mulus, sehingga memberikan pengalaman yang lebih konsisten dan lebih mudah bagi pengguna ekosistem Microsoft lainnya.

        Nizar Zulmi Ramadhan, Presales Specialist Multipolar Technology, menambahkan, agar proteksi data pribadi semakin kuat, Microsoft Purview dapat diintegrasikan dengan Microsoft Copilot for Security. Microsoft Copilot for Security adalah produk keamanan AI generatif (GenAI) pertama yang memberikan keunggulan dalam hal kecepatan menangani serangan siber dengan dukungan AI. 

        Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia Menguat, BNI Fokus Perkuat Keamanan Siber

        “Microsoft Copilot for Security dapat merespons ancaman dalam hitungan menit, menyederhanakan tugas kompleks dengan perintah bahasa alami dan pelaporan yang mudah, menangkap apa yang terlewatkan orang lain dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang perusahaan, serta memperkuat keahlian tim dengan keterampilan siber,” jelasnya. 

        Microsoft Copilot for Security terbukti 14% lebih cepat dalam menganalisis skrip, 19% lebih cepat dalam menganalisis laporan insiden, dan 39% lebih cepat dalam meringkas insiden. Jadi, Microsoft Copilot for Security lebih unggul dalam kecepatan, akurasi, dan sentimen saat menganalisis berbagai ancaman keamanan siber, sehingga bisa memperkuat fungsi Microsoft Purview. 

        Memang tak mudah menghalau ancaman yang semakin hari semakin canggih di saat perusahaan harus mengelola data yang terus bertambah. Agar terhindar dari insiden pencurian data dan sanksi UU PDP, Microsoft Purview dan Microsoft Copilot for Security bisa menjadi solusinya. “Silakan hubungi tim ahli dari Multipolar Technology untuk membantu mengimplementasikannya,” pungkas Nizar. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: