Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bitcoin Anjlok 13%, Akhir dari Euforia atau Peluang?

        Bitcoin Anjlok 13%, Akhir dari Euforia atau Peluang? Kredit Foto: Ilustrasi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar kripto menghadapi tekanan signifikan pekan ini setelah euforia pencapaian all-time high (ATH) Bitcoin di level US$108.000 pada 17 Desember. Harga Bitcoin (BTC) tercatat turun 13% dari level tertingginya, berada di US$94.550 pada Selasa pagi (24/12/2024). Penurunan ini terjadi di tengah komentar hawkish Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperingatkan risiko inflasi dan membatasi ekspektasi pemangkasan suku bunga pada 2025.

        “Setelah aksi profit-taking dan likuidasi besar-besaran, ditambah pernyataan hawkish dari The Fed pekan lalu yang memperkuat dolar AS, Bitcoin menghadapi tekanan dalam beberapa hari terakhir. Namun, jika BTC mampu bertahan di level support US$91.000 dan US $85.000, peluang untuk kembali menguji resistance di atas US$100.000 masih terbuka,” kata Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto.

        Koreksi ini juga menyeret kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan turun sebesar US$200 miliar dalam dua hari terakhir, kembali ke level US$3,24 triliun. Aksi ambil untung pasca pencapaian ATH dan penguatan dolar AS menjadi faktor utama di balik tekanan ini.

        Baca Juga: 2025 Jadi Tahun Emas bagi Industri Kripto, Adopsi Bitcoin Makin Luas

        The Crypto Fear & Greed Index, yang sebelumnya berada di zona netral pada angka 52, turun menjadi 37 (zona ketakutan). Kondisi ini sering kali dilihat sebagai peluang oleh investor berjangka panjang. “Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful,” kata Warren Buffett, sebuah prinsip yang relevan untuk pasar saat ini.

        Meskipun koreksi tajam, minat institusional terhadap Bitcoin tetap tinggi. ETF Bitcoin Spot di AS mencatatkan arus masuk bersih sebesar US$449 juta sepanjang pekan lalu, meskipun terjadi outflow sebesar $680 juta pada 19 Desember dan US$276 juta pada 20 Desember. Hal ini menunjukkan sentimen jangka panjang yang tetap positif terhadap aset digital.

        Dengan libur Natal mendekat, volatilitas pasar diperkirakan akan lebih rendah. Namun, data ekonomi penting dari AS, seperti Durable Goods Orders dan New Home Sales, dapat memengaruhi sentimen pasar. Koreksi ini dapat menjadi peluang bagi investor yang memiliki keyakinan terhadap masa depan pasar kripto.

        Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Kripto membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: