Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 83,96 poin atau 1,17% ke posisi 7.080,47 di Senin (6/1/). Perdagangan ini tidak terlepas dari kekhawatiran pasar terkait dengan perekonomian dari Asia.
Dilansir Selasa (7/1), frekuensi perdagangan dalam sesi tersebut mencapai 1.076.000 transaksi, dengan 21,33 miliar saham diperdagangkan senilai Rp8,03 triliun. 251 saham tercatat naik, 397 saham mengalami koreksi dan 299 saham lainnya bergerak stagnan.
Dua sektor menguat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu sebesar 1,62 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 0,09 persen. Sementara itu, sembilan sektor menurun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 1,65 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor properti yang masing- masing turun sebesar 1,32 persen dan 1,29 persen.
People's Bank of China (PBOC) baru-baru ini mengumumkan rencana penerapan kebijakan moneter yang lebih longgar pada 2025. Kebijakan ini bertujuan mencegah risiko keuangan dan memperdalam reformasi sektor keuangan.
Adapun Jibun Bank Services Purchasing Managers Index (PMI) Jepang direvisi turun ke level 50,9 di Desember 2024. Hal ini menjadi sinyal adanya pertumbuhan industri yang melambat.
Sementara Amerika Serikat (AS) justru mencatatkan hal sebaliknya. Institute of Supply Management Manufacturing Index (PMI) AS tercatat naik ke 49,5 di Desember dari 2024. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan industri dari negara tersebut.
Pelantikan Donald Trump yang semakin dekat juga dinanti-natikan pasar. Ekspektasi terkait dengan arah kebijakan ekonomi sampai dengan moneter akan ditentukan oleh strategi dari presiden terpilih itu di AS.
Baca Juga: IHSG pada Awal Pekan Ini Ditutup Tersungkur ke Level 7.080, GOTO Jadi Buruan Investor
IHSG masih menghadapi tekanan dari sentimen regional dan global, terutama terkait kebijakan moneter dan data ekonomi yang campuran. Investor diharapkan mencermati perkembangan kebijakan bank sentral global dan kondisi ekonomi di awal 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: