Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami koreksi tipis sebesar 2,93 poin atau 0,04% ke posisi 7.080,35 pada perdagangan di Rabu (8/1). Hal ini tidak terlepas dari kekhawatiran pasar terkait dengan perekonomian global.
Dilansir Kamis (9/1), frekuensi perdagangan dalam sesi hari tersebut tercatat sebanyak 1.061.000 kali transaksi dengan volume 16,13 miliar saham senilai Rp9,38 triliun. Sebanyak 276 saham menguat, 358 melemah, dan 316 stagnan. Sektor energi, sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer menjadi penggerak utama dari IHSG.
Baca Juga: Morgan Stanley Jual-Beli Saham Emiten Milik Manoj Punjabi (FILM)
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebut pasar saham cenderung tertekan oleh spekulasi risiko inflasi di Amerika Serikat (AS).
Data perekonomian terbaru menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut masih kuat. US Institute for Supply Management (ISM) Services Index tercatat mengalami kenaikan dari 52,1 menjadi 54,1. Serupa, job openings rate negara tersebut juga naik dari 4,7% ke 4,8%.
Hal ini memunculkan prediksi bahwa pemangkasan suku bunga acuan akan ditunda oleh Federal Reserve (The Fed). Di sisi lain, penguatan dolar hingga tingginya imbal hasil obligasi juga semakin memengaruhi kehati-hatian pelaku pasar untuk masuk ke pasar saham.
Dari Asia, pasar juga mengkhawatirkan memanjangnya perlambatan ekonomi China. Meskipun berbagai stimulus diumumkan oleh pemerintah setempat, imbal hasil obligasi negara tersebut terus menurun hingga titik terendah sepanjang masa, memicu kecemasan pasar terhadap potensi deflasi.
Baca Juga: IHSG Rabu Ditutup Loyo, Saham Bukalapak (BUKA) Ambles -4,10% Usai Putuskan Tutup Marketplace
Adapun Bank Indonesia (BI) memberikan secercah harapan dengan laporan kenaikan cadangan devisa di Desember 2024. Devisa negara tercatat mencapai US$155,7 miliar atau naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar US$150,2 miliar. Kenaikan cadangan devisa ini memberikan katalis positif bagi pasar karena memperkuat ketahanan sektor eksternal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar