Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Hubungan Baik dengan Trump, Zuckerberg Pecat Ribuan Pegawai

        Demi Hubungan Baik dengan Trump, Zuckerberg Pecat Ribuan Pegawai Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Meta Platforms Inc., perusahaan induk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 5% dari total karyawannya berdasarkan evaluasi kinerja. 

        “Saya telah memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan mempercepat proses pemutusan bagi mereka yang tidak memenuhi harapan,” ujar CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam memo internal kepada karyawan pada Selasa (14/01/2025) yang mengutip The New York Times.

        “Biasanya, kami melakukan proses ini dalam satu tahun, tetapi kali ini kami akan melakukan pemotongan berbasis kinerja secara lebih luas.”

        Menurut Zuckerberg, posisi yang dilepaskan akan digantikan oleh karyawan baru pada tahun 2025.

        Keputusan PHK ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Meta mengumumkan perubahan besar pada kebijakan moderasi konten. Perusahaan memutuskan untuk tidak lagi memoderasi beberapa jenis ujaran kebencian, termasuk mengizinkan pengguna menyatakan bahwa identitas LGBTQ+ terkait dengan gangguan mental.

        Baca Juga: Pangkas Karyawan, Ini Kata Manajemen Bukalapak Soal Nasib Pegawai Kena PHK

        Meta juga mengumumkan penghentian program pengecekan fakta dan berencana mempromosikan berita politik di linimasa (newsfeed), kebijakan yang dinilai sebagai langkah adaptasi untuk menghadapi pemerintahan Trump yang baru. Presiden terpilih Donald J. Trump sebelumnya mengkritik Meta dan perusahaan teknologi lainnya atas apa yang ia sebut sebagai penyensoran terhadap pandangan konservatif.

        Seorang juru bicara Meta menolak berkomentar terkait kebijakan PHK tersebut, yang sebelumnya telah dilaporkan oleh Bloomberg.

        Dalam wawancara dengan podcaster Joe Rogan pada Jumat lalu, Zuckerberg mengungkapkan bahwa perusahaan juga menghentikan program keragaman, kesetaraan, dan inklusi (D.E.I) secara efektif. Zuckerberg menyatakan bahwa ia percaya pada “energi maskulin” dalam budaya perusahaan.

        “Kita membutuhkan energi feminin dan maskulin. Tapi saya merasa bahwa budaya perusahaan terlalu mengarah pada hal yang netral,” ujar Zuckerberg.

        Pengumuman ini memicu kekhawatiran di antara karyawan Meta. Dalam forum internal perusahaan, beberapa karyawan mempertanyakan apakah PHK ini akan menargetkan kelompok tertentu, seperti komunitas LGBTQ+ atau orang-orang dari latar belakang minoritas.

        Baca Juga: PHK Ancam 8.000 Pekerja di Akhir 2024

        “Dengan apa yang kita dengar dari Mark tentang D.E.I. minggu lalu, apakah kita berpikir bahwa PHK ini akan menyasar mereka yang tidak memiliki energi maskulin yang dia cari?” tanya seorang karyawan.

        Zuckerberg menjelaskan bahwa PHK ini bertujuan memastikan Meta memiliki “talenta terbaik” untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan akan memberikan paket pesangon yang diklaim “generous” kepada karyawan yang terdampak.

        Perubahan ini sejalan dengan upaya Zuckerberg untuk memperkuat hubungan Meta dengan pemerintahan Trump, guna menghindari ancaman regulasi ketat di pasar internasional, termasuk Uni Eropa. Zuckerberg juga dijadwalkan menghadiri upacara pelantikan Trump pada 20 Januari 2025 dan akan menjadi co-host resepsi eksklusif untuk presiden baru bersama para donatur besar Partai Republik.

        Meta, yang memiliki lebih dari 72.000 karyawan, akan memangkas sekitar 3.600 posisi melalui kebijakan baru ini. Langkah tersebut menjadi PHK besar pertama sejak 2023, ketika Zuckerberg memulai apa yang ia sebut sebagai “tahun efisiensi,” dengan memangkas sepertiga tenaga kerja perusahaan yang sebelumnya disebut sebagai hasil dari “perekrutan berlebihan” selama pandemi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: