Pangkas Karyawan, Ini Kata Manajemen Bukalapak Soal Nasib Pegawai Kena PHK
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) buka suara terkait dengan langkah pinyaknya menutup layanan jual-beli produk fisik dalam platformnya. Langkah ini rupanya akan diwarnai dengan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dilansir Selasa (14/1), Bukalapan kini hanya memprioritaskan layanan produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan voucher game. Pihaknya memutuskan untuk menghentikan penjualan produk fisik seperti pakaian, barang elektronik, dan kosmetik di 9 Februari 2025.
Baca Juga: Petinggi Bukalapak Temui Mendag Usai Umumkan Penutupan Layanan Produk Fisik, Bahas Soal Ini!
"Manajemen perseroan percaya bahwa dengan berfokus pada layanan produk virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna," ungkap Bukalapan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Keputusan ini tak hanya akan berdampak terhadap prospek bisnis perusahaan dalam mata investor namun juga sejumlah karyawan internal dari Bukalapak.
"Sebagaimana yang telah disampaikan, penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan," tulis Bukalapak.
Bukalapak tidak merinci kapan waktu pemutusan kerja, jumlah karyawan yang terdampak ataupun divisi yang akan terkena PHK. Namun, pihaknya memastikan semua karyawan terdampak akan menerima hak dan kompensasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Bukalapak Justru Optimis Capai EBITDA Positif Setelah Tutup Marketplace
Bukalapak menyebut keputusan ini sebagai bagian dari strategi transformasi bisnis untuk memperkuat posisi perusahaan di sektor ekosistem digital. Fokus utama diarahkan pada lini bisnis yang menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama layanan produk virtual.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement