Investor Amati The Fed, Pemotongan Suku Bunga Ancam Penguatan Dolar AS
Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan dalam perdagangan di Senin (7/4). Pasar mata uang global berlomba mencari aset aman menyusul naiknya kekhawatiran akan resesi akibat kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Selasa (8/4), Indeks Dolar (DXY) sempat melemah dalam awal perdagangan, namun kemudian berbalik naik 0,6% menuju kisaran dari 103,5.
Baca Juga: Kritik Tarif, Elon Musk Langsung Disindir Penasihat Trump: Dia Hanya Perakit Mobil
Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan bahwa dolar menguat menyusul lonjakan permintaan akan aset aman yang tak terguncang oleh kebijakan tarif dari AS.
“Karena tarif diperkirakan merugikan pertumbuhan global, mata uang yang biasanya dianggap sebagai aset berisiko cenderung berkinerja lebih buruk,” ujar Chandler.
Meski demikian, sentimen terhadap dolar masih goyah menyusul ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Pasar meyakini bahwa dengan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi, pemangkasan suku bunga secepatnya akan terjadi di Mei 2025.
The Fed dituntut untuk bertindak agresif untuk menopang ekonomi. Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga semakin kuat, dengan pasar juga mengisyaratkan sekitar 100 basis poin pemangkasan hingga akhir tahun dari 2025.
Baca Juga: Powell Bunyikan Alarm Soal Inflasi, Efek Tarif Membayangi Dolar AS
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan respons kebijakan yang tepat dari bank sentral, mengingat situasi yang berkembang sangat cepat dan kompleks.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar