Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Istana Nilai Wajar Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

        Istana Nilai Wajar Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional Kredit Foto: Istihanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menilai tidak ada yang salah mengenai usulan untuk menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

        Menurutnya, sudah sewajarnya Soeharto yang pernah menjabat sebagai Presiden RI selama 31 tahun mendapat kehormatan gelar pahlawan nasional.

        Baca Juga: Mensesneg Tanggapi Fenomena TNI Masuk Kampus

        "Usulan dari Kementerian Sosial terhadap Presiden Soeharto saya kira kalau kami merasa bahwa apa salahnya juga? Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara," ucapnya kepada wartawan, dikutip Senin (21/4).

        Ia meminta masyarakat untuk melihat Soeharto berdasarkan prestasinya, bukan dari kekurangannya.

        "Sebagaimana Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita. Mulai dari Bung karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibi, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa," jelasnya.

        Prsetyo menjelaskan tidak mudah untuk memimpin negara dengan jumlah penduduk yang sangar besar seperti Indonesia.

        "Permasalahan-permasalahan yang selalu muncul dihadapi itu tidak ketahui. Jadi menurut saya tidak ada masalah. Tapi kita belum membahas itu secara khusus," imbuhnya.

        Saat disinggung dugaan korupsi Soeharto yang bisa menjadi hambatan untuk meraih gelar pahlawan nasional, Prasetyo bahwa semua orang tetap mempunyai permasalahannya sendiri, tidak ada yang sempurna.

        "Ya ini tinggal tergantung versinya yang mana. Kalau ada masalah pasti semua kita ini kan tidak ada juga yang sempurna. Pasti kita ini ada kekurangan. Tapi sekali lagi yang tadi saya sampaikan, semangatnya pun Bapak Presiden bukan di situ. Semangatnya kita itu adalah kita itu harus terus menghargai, menghargai, memberikan penghormatan apalagi kepada para Presiden kita," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: