Budidaya Serai Wangi di Lahan Pascatambang, SIG Bangun Ekosistem Keberlanjutan di Pabrik Narogong
Kredit Foto: SIG
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama entitas usahanya terus memperkuat komitmen keberlanjutan dalam pengelolaan lahan pascatambang. Di Pabrik Narogong, Jawa Barat, SIG melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah mereklamasi 109,02 hektare lahan bekas tambang batu gamping dan tanah liat, serta menanam lebih dari 120 ribu batang pohon hingga 2024.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan bahwa reklamasi dan revegetasi merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Jenis pohon yang ditanam antara lain jati, trembesi, kayu putih, sengon, mahoni, merbau, dan jabon.
Sebagai bagian dari reklamasi berkelanjutan, SIG juga membudidayakan serai wangi di lahan sekitar 10 hektare. “Program pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian terpadu ini memanfaatkan keunggulan serai wangi yang mudah tumbuh dan bernilai ekonomis untuk pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Vita, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Baca Juga: SIG Dukung Ketahanan Pangan Lewat Panen Padi Biosalin di Cilacap
Budidaya serai wangi dimulai sejak 2020 berdasarkan rekomendasi Irdika Mansur, peneliti Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB dan Direktur SEAMEO Biotrop. Hasil pemetaan tanah sejak 2018 menunjukkan serai wangi cocok ditanam di lahan pascatambang karena tahan terhadap kondisi tanah ekstrem, mudah dirawat, dan mampu mencegah erosi.
Hasil panen serai wangi kemudian diolah menjadi minyak atsiri dan produk turunannya oleh kelompok Perempuan Sadar Berkarya (PUSAKA) dengan merek SIJEBI sejak 2021. Produk olahan yang dihasilkan meliputi minyak esensial, hand sanitizer, karbol, minyak untuk pijat, minyak angin, minyak telon, dan sabun cuci tangan. Semua proses produksi dilakukan menggunakan penyulingan uap berkapasitas 1,2 ton.
Produktivitas panen berkisar 3–5 kg per hektare. Limbah dari serai wangi juga dimanfaatkan sebagai pakan sapi dalam program penggemukan sapi komunal. Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 34 petani dan masyarakat Ring 1 perusahaan, terbagi dalam kelompok kerja mulai dari penanaman, pembibitan, penyulingan hingga produksi.
Baca Juga: SIG Pasok 150 Ribu Ton Semen untuk Bangun YIA, Bandara Tersibuk Saat Lebaran 2025
Produk SIJEBI tidak hanya merambah pasar lokal di Kabupaten Bogor, tetapi juga dijual secara nasional melalui marketplace. Konsumennya tersebar di Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur hingga Kalimantan. SIJEBI bahkan menjadi perhatian peneliti luar negeri, seperti dari Filipina yang tergabung dalam SEAMEO Biotrop.
Untuk memperluas eksposur, SIJEBI rutin mengikuti pameran nasional dan internasional, antara lain Bazar UMKM Indonesia di Sarinah Jakarta, Konferensi Nasional Minyak Atsiri di IPB ICC, dan IFSC di Senayan. SIG juga memperkenalkan SIJEBI sebagai suvenir resmi kepada tamu mancanegara.
Pada 2024, kelompok PUSAKA mencatatkan pendapatan Rp227 juta dari penjualan produk SIJEBI, naik 17 persen dari 2023 yang senilai Rp193 juta. Angka ini melonjak 490 persen dibanding pendapatan awal tahun 2021 sebesar Rp38,41 juta.
“Program ini adalah terobosan dalam pengelolaan lahan pascatambang, dengan membangun rantai nilai dari kegiatan reklamasi yang memberikan dampak sosial dan ekonomi secara berkelanjutan,” kata Vita Mahreyni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: