Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Bitcoin Sukses Tembus US$95.000: Investor Amati Jalan Negosiasi Dagang China-Trump

        Harga Bitcoin Sukses Tembus US$95.000: Investor Amati Jalan Negosiasi Dagang China-Trump Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga Bitcoin (BTC) kembali mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Jumat (25/4). Pasar kembali optimistis meski tetap waspada menghadapi perkembangan terbaru dalam negosiasi perdagangan dari China-Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Decrypt, Sabtu (26/4), Harga Bitcoin tercatat melonjak hingga US$95.310. Capaian tersebut menandakan bahwa aset token kripto unggulan tersebut sudah menembus angka psikologis dari US$95.000.

        Baca Juga: Raksasa Stablecoin Tether Borong Saham Juventus, Ini Alasannya

        Analis Kripto Nansen, Aurelie Bathere menyebut bahwa kenaikan kali ini dipicu oleh sinyal progress de-eskalasi konflik perdagangan dari China-AS.

        Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini menyebut bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping.

        Namun pernyataan tersebut segera dibantah oleh juru bicara Kementerian Perdagangan China. Beijing mengatakan tidak ada negosiasi yang sedang berlangsung dengan AS.

        Meski demikian, adanya rumor yang menjadi sorotan dari investor terkai Beijing. China dilaporkan telah mencabut tarif balasan sebesar 125% atas beberapa semikonduktor dari Negeri Paman Sam. Mereka juga dikabarkan tengah mempertimbangkan pembebasan tarif untuk produk tertentu seperti alat kesehatan.

        “China memulai dengan mencabut tarif pada produk-produk tertentu karena tekanan terhadap industri dalam negeri,” kata Bathere.

        “Namun ini akan menjadi pendakian lambat bagi pasar karena rendahnya kepercayaan antara kedua pihak," jelasnya.

        Sentimen pasar tetap berhati-hati menyusul laporan indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan. Meskipun data tersebut direvisi naik, tetapi indeks sentimen konsumen menunjukkan tren penurunan untuk bulan keempat berturut-turut dan menjadi yang terendah sejak Juli 2022.

        Baca Juga: Efek Booming Harga Bitcoin, Bank Digital Revolut Sukses Mencetak Sejarah di 2024

        “Penurunan sentimen konsumen adalah alasan kuat untuk tetap waspada terhadap potensi gejolak ekonomi di masa mendatang,” ungkap Bathere.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: