Arthur Hayes Bongkar Rahasia Meroketnya Harga Bitcoin: Pertunjukkan Sebenarnya Berada di Treasury AS
Kredit Foto: BBC
Tokoh Kripto Terkemuka, Arthur Hayes, menyampaikan pesan kuat kepada para investor aset digital untuk memperhatikan perkembangan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap reli dari Bitcoin.
Hayes mengatakan bahwa investor seharusnya jangan fokus pada Federal Reserve (The Fed). Menurutnya, bank sentral kini tak begitu penting menyusul peran vital dari Departemen Keuangan AS.
Baca Juga: Bank Digital Revolut Mau Hadirkan Layanan Transaksi Bitcoin Secepat Kilat di Eropa
“Pertunjukan sebenarnya ada di Departemen Keuangan AS. Abaikan The Fed. Itu tidak penting,” ujar Hayes, dilansir dari Coindesk, Jumat (9/5).
Menurutnya, Departemen Keuangan kini memegang kendali nyata atas kebijakan moneter, dengan strategi buyback dan lelang yang dirancang untuk mengelola beban utang yang terus meningkat. Hal ini dinilai menciptakan banjir likuiditas dalam pasar global.
Hayes memperkirakan bahwa karena kombinasi antara likuiditas berlebih dan defisit fiskal yang tak terkendali, harga bitcoin akan melonjak hingga US$1 juta pada tahun 2028.
“Yang penting hanya satu: apakah hari ini ada lebih banyak dolar di sistem dibanding kemarin. Hanya itu yang berarti," ungkap Hayes.
Hayes juga menyoroti kondisi geopolitik sebagai pemicu tambahan, terutama diplomasi dagang antara dari China-AS. Menurutnya, hal ini merupakan pertunjukan semu tanpa substansi.
“Trump perlu menunjukkan bahwa dia keras terhadap China. Xi Jinping harus membuktikan bahwa dia melawan orang kulit putih,” kata Hayes.
Menurutnya, karena tarif impor semakin tidak populer secara politik, langkah selanjutnya kemungkinan besar adalah pembatasan investasi asing secara diam-diam, seperti pajak pada surat utang atau ekuitas yang dimiliki asing, penukaran obligasi secara paksa, atau kenaikan pajak atas capital gain asing.
“Kebijakan yang benar-benar berhasil hanyalah kontrol modal," jelas Hayes.
Hayes menilai langkah-langkah ini bertujuan menyeimbangkan neraca keuangan internasional tanpa harus meminta rakyat mengurangi konsumsi di AS.
Baca Juga: Trump Diam-diam Gelar Dua Gala Dinner Bertema Bitcoin Cs
“Orang Amerika tidak suka melakukan hal yang sulit. Mereka tidak ingin diberitahu untuk mengurangi konsumsi,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: