Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenhub Tanggapi Operasi Kapal Ro-Ro Dumai-Melaka dan Bitung-Davao

        Kemenhub Tanggapi Operasi Kapal Ro-Ro Dumai-Melaka dan Bitung-Davao Kredit Foto: Kemenhub
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia terus memantapkan integrasi konektivitas maritim kawasan melalui pengembangan rute pelayaran roll-on/roll-off (Ro-Ro) lintas negara. Dalam forum ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) ke-48 di Brunei Darussalam, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, menyampaikan progres signifikan pengembangan dua rute strategis: Dumai–Melaka dan Bitung–Davao (General Santos).

        Lollan menjelaskan, rehabilitasi fisik Pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Dumai telah rampung dan pelabuhan tersebut sudah mulai melayani pelayaran domestik sejak awal 2025. Meski saat ini masih terbatas, pelabuhan telah dilengkapi ruang untuk mendukung fasilitas customs, immigration, quarantine, and security (CIQS) guna mengantisipasi aktivitas lintas negara ke depan.

        “Saat ini sudah tersedia ruang untuk mendukung fasilitas CIQS, meskipun pelabuhan masih terbatas melayani lintas domestik,” ujar Lollan.

        Baca Juga: Lautan Aman, Negara Aman? Ini Usulan Indonesia di Forum ASEAN

        Terkait rute Dumai–Melaka, Indonesia dan Malaysia tengah mengkaji pembentukan Joint Task Force yang sebelumnya sempat dirancang. Langkah ini ditujukan untuk mempercepat penyusunan prosedur standar operasional (SOP) dalam pergerakan kendaraan antarnegara, sekaligus memperkuat kerangka kerja sama bilateral dalam sektor maritim.

        Sementara itu, pengembangan rute Ro-Ro Bitung–Davao (General Santos) kini memasuki tahap diskusi lanjutan. Fokus utama pembahasan mencakup potensi komoditas ekspor-impor, serta estimasi kendaraan dan penumpang yang akan dilayani oleh jalur tersebut.

        Baca Juga: Pelindo Ungkap Biang Macet Tanjung Priok: Lonjakan Kapal dan Salah Perencanaan

        “Sedangkan untuk RoRo Bitung–Davao (General Santos), Indonesia akan melakukan diskusi lebih lanjut terkait komoditas yang dapat diekspor dan diimpor serta jumlah kendaraan dan penumpang pada rute Roro ini,” tutur Lollan.

        Sebagai informasi, kapal Ro-Ro merupakan jenis kapal kargo yang dirancang untuk mengangkut kendaraan secara efisien, baik antarpulau maupun lintas negara. Pengembangan jaringan Ro-Ro ASEAN merupakan bagian dari strategi transportasi maritim kawasan pasca-2025, yang dibahas secara komprehensif dalam forum AMTWG ke-48 yang dihadiri seluruh negara anggota ASEAN. Forum ini dipimpin oleh Brunei Darussalam selaku Chair dan Kamboja sebagai Vice-Chair.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: