Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lautan Aman, Negara Aman? Ini Usulan Indonesia di Forum ASEAN

Lautan Aman, Negara Aman? Ini Usulan Indonesia di Forum ASEAN Kredit Foto: Kemenhub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia mendorong peningkatan keselamatan pelayaran dan sistem navigasi dengan mengusulkan penambahan kapasitas dalam pelatihan Vessel Traffic Services (VTS) dan program survei hidrografi pada Forum ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) ke-48 di Brunei Darussalam.

Forum ini membahas isu-isu strategis seperti pengembangan pelabuhan, rute kapal RoRo, serta strategi maritim ASEAN pasca 2025. Kegiatan tersebut dipimpin Brunei Darussalam sebagai Chair dan Kamboja sebagai Vice-Chair, serta dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN.

Dalam forum tersebut, Indonesia mengusulkan penambahan alokasi peserta dalam pelatihan operator VTS dari sebelumnya 4 menjadi 6 orang. Selain itu, Indonesia juga mendorong pelaksanaan dua kursus tambahan yang belum sempat dilaksanakan, yaitu pelatihan instruktur On the Job Training sesuai standar IALA C103-2 dan pelatihan pengawasan VTS sesuai IALA C103-4.

Baca Juga: DPR Minta Kemenhub Percepat Program Prioritas dan Tuntaskan ODOL

Terkait survei hidrografi, Indonesia juga menyampaikan usulan untuk menambah alokasi peserta Joint Hydrographic Survey 2023 dari semula dua orang menjadi tiga hingga lima orang. Jepang dan Malaysia mencatat dukungan terhadap inisiatif ini.

Tak hanya itu, Indonesia juga mengusulkan pengembangan pelatihan baru, seperti pelatihan manajemen dan perencanaan serta pelatihan manajemen, inspeksi, dan perawatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).

Baca Juga: Pagu Anggaran Kemenhub 2025 Naik Jadi Rp26,24 Triliun

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, menyatakan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat melengkapi program Training Survei Hidrografi yang sudah maupun sedang berlangsung.

“Dengan demikian, semua training ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas individu, melainkan juga dapat mendukung kebijakan nasional dalam pengelolaan alur pelayaran yang lebih profesional dan berbasis data,” ujar Lollan.

Sebagai informasi, Training Survei Hidrografi mencakup aspek-aspek penting seperti penentuan kedalaman aman, identifikasi bahaya navigasi, penyesuaian terhadap dinamika sedimentasi, perawatan dan pemantauan SBNP, serta pemanfaatan teknologi survei terkini dan sistem pendukung keputusan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: