Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi Besar Bill Gates Usai Kunjungi Indonesia, Tutup Gates Foundation dan Sumbangkan Seluruh Hartanya

        Aksi Besar Bill Gates Usai Kunjungi Indonesia, Tutup Gates Foundation dan Sumbangkan Seluruh Hartanya Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bill Gates, pendiri Microsoft sekaligus tokoh filantropi terkemuka, mengumumkan rencana besar dan historis yang akan mengubah dunia filantropi global. Setelah kunjungannya ke Indonesia pada 7 Mei 2025, Gates menyatakan bahwa ia akan menutup The Gates Foundation dan menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya. 

        "Saya akan menyumbangkan hampir seluruh kekayaan saya melalui Gates Foundation dalam 20 tahun ke depan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia. Dan pada 31 Desember 2045, yayasan ini akan ditutup secara permanen,” tulis Gates melalui tulisan pribadi di blog gatesnotes.com, dikutip Minggu (11/5/2025).

        The Gates Foundation, yang didirikannya bersama sang mantan istri Melinda Gates telah menggelontorkan lebih dari US$100 miliar selama 25 tahun terakhir ini akan ditutup secara permanen pada 31 Desember 2045. Keputusan ini pun bertentangan dengan rencana awal yang memperkirakan yayasan akan tetap beroperasi beberapa dekade setelah kematiannya.

        Baca Juga: Bertemu dengan Prabowo, Bill Gates Puji Indonesia Soal Ini

        "Ini adalah perubahan dari rencana awal kami. Ketika Melinda dan saya memulai Yayasan Gates pada tahun 2000, kami memasukkan sebuah klausul dalam piagam pertama yayasan bawh organisasi ini akan tutup beberapa dekade setelah kematian kami. Beberapa tahun yang lalu, saya mulai memikirkan kembali pendekatan itu. Baru-baru ini, dengan masukan dari dewan, saya sekarang percaya bahwa kami dapat mencapai tujuan yayasan dalam jangka waktu yang lebih pendek, terutama jika kami menggandakan investasi utama dan memberikan lebih banyak kepastian kepada mitra kami," terangnya. 

        Dalam upaya ini, Gates Foundation berkomitmen untuk menggandakan laju donasi menjadi USD 9 miliar per tahun hingga 2026 dan menargetkan total donasi melebihi USD 200 miliar sebelum yayasan ditutup.

        Fokus yayasan untuk dua dekade mendatang akan tertuju pada tiga aspirasi utama yakni mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada ibu dan anak, menghilangkan penyakit menular paling mematikan, serta membantu ratusan juta orang keluar dari kemiskinan ekstrem.

        Gates menegaskan bahwa pencapaian ini akan membutuhkan pendekatan lintas sektor yang meliputi reformasi dalam sistem kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, pertanian berkelanjutan, dan transformasi digital.

        “Penting untuk diingat bahwa teknologi dan inovasi, termasuk kecerdasan buatan, akan memainkan peran penting dalam mempercepat pencapaian tujuan-tujuan besar ini,” lanjut Gates.

        Baca Juga: Bill Gates Apresiasi Upaya Indonesia dalam Penanganan Malnutrisi 

        Namun, ia juga menyuarakan keprihatinannya mengenai tren penurunan anggaran bantuan luar negeri di negara-negara maju. “Tren ini bisa membahayakan kemajuan yang telah dicapai. Negara-negara kaya harus tetap menjalankan tanggung jawab global mereka,” ujar Gates dengan tegas.

        Gates juga berkomitmen untuk terus aktif di luar Gates Foundation melalui Breakthrough Energy dan Gates Ventures, yang berfokus pada energi bersih dan penelitian penyakit seperti Alzheimer. Selain itu, Gates berjanji untuk terus menjalankan Giving Pledge, gerakan yang mendorong miliarder untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk kegiatan sosial.

        Keputusan Gates untuk menghabiskan kekayaannya selama hidup dan menutup yayasan tersebut mencerminkan perubahan paradigma dalam dunia filantropi. “Kekayaan besar tak seharusnya diwariskan sebagai warisan keluarga, melainkan digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah terbesar umat manusia,” ungkap Gates. Ia mengajak para miliarder lain untuk meninjau kembali cara mereka berderma: bukan hanya seberapa besar, tapi seberapa cepat dan berdampak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: