Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Teken Kesepakatan Bilateral, RI-Uzbekistan Buka Peluang Baru Kerja Sama Ekonomi

        Teken Kesepakatan Bilateral, RI-Uzbekistan Buka Peluang Baru Kerja Sama Ekonomi Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia dan Uzbekistan melakukan penandatanganan perjanjian bilateral akses pasar untuk perdagangan barang dan jasa antara kedua negara di Jenewa, Swiss, Kamis, (12/6/2025).

        Penandatanaganan perjanjan tersebut merupakan bentuk dukungan penuh Indonesia terhadap proses aksesi Uzbekistan untuk menjadi anggota World Trade Organization (WTO).

        Baca Juga: Business Matching Jembatan Penting Pelaku UMKM Kenal Pasar Global

        Penandatanganan perjanjian dilakukan Kuasa Usaha Ad Interim Perutusan Tetap Republik Indonesia  (PTRI) di Jenewa Duta Besar Achsanul Habib dan Utusan Khusus Presiden Uzbekistan untuk isu WTO  Azizbek Urunov di sela-sela pertemuan ke-10 Working Party on the Accession of Uzbekistan.

        Duta Besar Indonesia untuk WTO Nur Rakhman Setyoko mengapresiasi langkah reformasi Pemerintah Uzbekistan untuk menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan multilateral. Sebagai  sesama negara berkembang, Indonesia memahami tantangan yang dihadapi Uzbekistan dalam  proses pemenuhan standar WTO.

        Di sisi lain, dukungan Indonesia terhadap aksesi Uzbekistan dalam bentuk perjanjian bilateral juga 

        akan membuka peluang baru kerja sama ekonomi kedua negara. “Kesepakatan bilateral IndonesiaUzbekistan adalah langkah strategis yang tak hanya mempercepat aksesi Uzbekistan, tetapi juga membuka peluang baru kerja sama ekonomi kedua negara,” kata Dubes Nur, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (19/6).

        Sementara itu, Dubes Habib menyampaikan, melalui proses aksesi ke WTO, Indonesia berharap  Uzbekistan dapat meraih manfaat konkret dari integrasi ke dalam sistem perdagangan multilateral, termasuk manfaat dari percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

        Ia menambahkan, dukungan Indonesia terhadap aksesi Uzbekistan mencerminkan komitmen dalam  memperkuat relevansi dan kredibilitas WTO sebagai lembaga perdagangan global. “Kesepakatan ini  juga diharapkan semakin mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam memperkuat kerja sama di sektor perdagangan barang dan jasa,” imbuh Dubes Habib.

        Penandatanganan perjanjian bilateral antara Uzbekistan dan masing-masing anggota WTO menjadi  simbol dukungan terhadap masuknya Uzbekistan ke WTO. Saat ini, hampir seluruh anggota WTO  telah memberikan dukungannya.

        Uzbekistan menargetkan penyelesaian seluruh proses aksesi WTO pada Konferensi Tingkat Menteri  (KTM) ke-14 WTO yang akan digelar di Yaoundé, Kamerun pada 26–29 Maret 2026. Utusan Khusus  Presiden Uzbekistan Azizbek Urunov menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia sepanjang  proses perundingan.

        Total perdagangan Indonesia dan Uzbekistan pada 2024 tercatat sebesar USD 147,64 juta dan  mencerminkan tren positif yang tumbuh 57,77 persen dalam lima tahun terakhir (2020–2024).  Produk ekspor utama Indonesia ke Uzbekistan adalah minyak nabati, bahan makanan, produk  farmasi, dan sabun. Impor Indonesia dari Uzbekistan didominasi pupuk kimia, bubuk kayu, alat optik, biji-bijian, dan produk rokok.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: