- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Emiten Hashim Djojohadikusumo (WIFI) Bakal Right Issue 2,94 Miliar Saham, Bidik Dana Triliunan!
Kredit Foto: Surge
Emiten terafiliasi Hashim Djojohadikusumo, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue.
Dalam aksi ini, Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.949.193.897 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang mewakili sebanyak-banyakanya 55,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD.
Aksi ini akan dilaksanakan pada 7 hingga 15 Juli 2025. Setiap pemegang 4 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 3 Juli 2025 pukul 16.00 WIB berhak atas 5 HMETD.
Baca Juga: Emiten Adik Prabowo (WIFI) Rilis Jadwal Pembagian Dividen Rp4,71 Miliar, Besok Cum Date!
"Adapun setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan Harga Pelaksanaan Rp2.000 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham," kata manajemen dalam prospektus.
Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHMETD ini sebanyak-banyaknya Rp5.898.387.794.000. Dana hasil dari PMHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Jaringan Infra Andalan (JIA).
Seluruh dana tersebut kemudian digunakan oleh JIA untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak JIA, yaitu PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE). Secara rinci, sekitar Rp5,8 miliar akan digunakan untuk pembangunan jaringan FTTH (Fiber To The Home) untuk 4.000.000 homepass yang berlokasi di Pulau Jawa.
Baca Juga: Surge (WIFI) Jual Saham Anak Usaha, Nilainya Sentuh Rp360 Juta
"IJE melakukan pembangunan jaringan FTTH (Fiber To The Home) untuk melakukan penetrasi pasar dengan menyalurkan internet murah dengan harga langganan Rp100 ribu per bulan yang diproyeksikan akan menjadi sumber revenue utama IJE. Target penyelesaian pembangunan tersebut yaitu pada akhir tahun 2025," jelas manajemen.
Sementara sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja IJE, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembelian perlengkapan penunjang, biaya pengembangan layanan, biaya pemasaran, biaya pelatihan serta biaya overhead lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: