Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gunakan AI, SPMB di Surabaya Tahun Ini Sangat Mudah Dipahami

        Gunakan AI, SPMB di Surabaya Tahun Ini Sangat Mudah Dipahami Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, mengapresiasi keterlibatan tim teknologi informasi dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

        Pasalnya tim tersebut tidak hanya memastikan sistem berjalan, tetapi juga sudah mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas layanan.

        Baca Juga: Kopdes di Maluku Akan Dikembangkan Secara Berkelanjutan untuk Perkuat Komoditas Unggulan

        “Hal ini mencerminkan transformasi digital yang terus bergerak maju,” ucapnya dalam pemantauan pelaksanaan SPMB beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Selasa (24/6).

        Persepsi Positif dari Orang Tua

        Minto Basuki, orang tua calon peserta didik SMAN 2 Surabaya, mengungkapkan bahwa proses SPMB tahun ini sangat mudah dipahami. “Saya tidak mengalami kendala apapun saat mengambil PIN. Informasi jalur masuk juga dijelaskan sejak di sekolah asal,” tuturnya. 

        Ia berharap proporsi penerimaan bisa memberikan ruang lebih bagi siswa berprestasi yang rumahnya jauh, namun tetap mengapresiasi pelayanan panitia yang ramah dan membantu.

        Pelaksanaan SPMB 2025/2026 di Surabaya mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat dalam mewujudkan proses seleksi yang adil, inklusif, dan berintegritas.

        Dengan dukungan teknologi, layanan bantuan yang merata, serta pengawasan yang konsisten, Surabaya menampilkan praktik baik dalam penyelenggaraan SPMB yang transparan, inklusif, dan berintegritas serta dapat menjadi contoh bagi daerah lain. 

        Harapannya, sistem ini terus diperkuat untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang setara untuk memperoleh pendidikan berkualitas, tanpa diskriminasi dan intervensi, demi masa depan yang lebih baik. 

        Model ini dapat direplikasi di daerah lain untuk menjamin setiap anak Indonesia memperoleh hak atas pendidikan yang setara dan bermutu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: