Kredit Foto: WE
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh penerbangan menuju kawasan Timur Tengah selama satu minggu, menyusul penutupan mendadak ruang udara oleh otoritas Qatar pada Senin (24/6/2025) malam.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, mengatakan insiden tersebut sempat menyebabkan satu penerbangan Garuda dari Jakarta yang tengah mengarah ke Doha harus kembali ke Indonesia.
"Kemarin Qatar menutup airspace secara mendadak saat pesawat kami sudah terbang. Akhirnya pesawat diarahkan kembali dan mendarat di Medan, sebelum kembali ke Jakarta," ujar Ade kepada awak media di Jakarta, Senin (25/6/2025).
Baca Juga: Garuda Full Senyum, Danantara Gelontorkan Dana Rp6,65 Triliun
Menanggapi kondisi geopolitik yang belum stabil, Garuda Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara layanan rute ke kawasan terdampak sambil terus memantau situasi.
"Sementara kita akan stop dulu sekitar satu minggu sambil memperhatikan, tetap ya. Jadi tim kita akan memonitor situasi segala macem. Pada saat itu dia dikatakan mungkin udah lebih baik. Both side-nya pasti kita akan terbang lagi," ujarnya.
Meski mengakui adanya potensi kerugian akibat pembatalan penerbangan, Garuda menegaskan komitmen perlindungan hak penumpang.
"Kalau ada pembatalan, kita refund. Kalau lanjut, bisa di-reroute. Semua penumpang diperhatikan," tegasnya.
Namun, ia menegaskan bahwa pihak Garuda tetap mengutamakan perlindungan hak penumpang. Adapun salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi dengan Qatar Airways agar tidak ada penumpang yang dirugikan.
Baca Juga: Qatar Airways Buka Layanan Lagi, Krisis Timur Tengah Masih Jadi Ancaman
"Kalau misalnya ada yang cancel kita refund, kalau ada yang misalnya lanjut tujuannya setelah misalnya tadi terbang setelah Doha kemana, ada kemungkinan di reroute lewat mana gitu ya. Jadi semua penumpang pasti kita perhatikan,” jelas Ade.
Sementara itu, Ade memastikan bahwa operasional penerbangan haji sejauh ini berjalan normal dan tidak terdampak. “Haji, alhamdulillah baik-baik. Sampai kemarin semua jalan baik,” tutupnya.
Sekedar informasi, Kementerian Perhubungan melaporkan sejumlah penutupan ruang udara di wilayah Flight Information Region (FIR) di kawasan Timur Tengah. Hingga kini, tercatat Bahrain dan Qatar sudah membuka kembali ruang udaranya namun FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah, dan FIR Tehran masih terbatas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: