Kredit Foto: Istimewa
PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, berkomitmen mendukung upaya pemerintah Provinsi Bali untuk mandiri energi. Langkah tersebut menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan sektor pariwisata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.
Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power, Agung Siswanto, mengatakan perusahaan berkomitmen untuk mendukung dan mengoptimalkan potensi energi batu terbarukan untuk kembangkan sektor pariwisata.
“Kami melihat Bali bukan hanya sebagai pusat pariwisata nasional, tetapi juga sebagai etalase transisi energi Indonesia. Melalui keandalan pembangkit yang kami operasikan serta dorongan terhadap pemanfaatan energi baru terbarukan, PLN Indonesia Power ingin memastikan bahwa kebutuhan listrik masyarakat dan sektor pariwisata terpenuhi secara andal, bersih, dan berkelanjutan,” ujar Agung, saat ditemui di Bali, Rabu (25/6/2025).
Baca Juga: Penjualan Listrik PLN IP Naik 8%, Tembus 83.082 GWh
Agung mengatakan, PLN IP UBP Bali mengoperasikan berbagai pembangkit strategis seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) Pesanggaran, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pemaron dan PLTG Gilimanuk hingga berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) floating maupun landbase.
PLN IP UBP Bali juga turut mengakselerasi penetrasi energi bersih sebagai bagian dari visi transisi energi nasional.
Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Bali, I Made Harta Yasa, mengatakan keandalan dan keberlanjutan adalah dua aspek utama dalam mengelola sistem ketenagalistrikan Bali.
“Sebagai wilayah dengan karakteristik beban listrik yang dinamis karena dominasi sektor pariwisata, keandalan dan stabilitas sistem menjadi prioritas kami. Di saat yang sama, kami juga terus mendorong penggunaan energi bersih yang sejalan dengan spirit Bali Mandiri Energi,” ujar Made.
Made mengatakan, dalam mendukung Bali Mandiri Energi, PLN Indonesia Power mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan secara bertahap dan terencana, mulai dari PLTS Atap hingga pengembangan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MWac.
Namun dalam rencana jangka menengah sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang berkomponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang dipadukan dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS).
Baca Juga: Intip Cara PLN IP Capai RUPTL 10 Tahun Kedepan
"Kehadiran pembangkit berbasis energi bersih ini diharapkan memperkuat daya dukung energi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga stabil untuk menopang kebutuhan industri pariwisata dan rumah tangga," ujarnya.
Adapun, pembangkit ini berperan sebagai sumber energi utama yang menerangi kawasan pariwisata unggulan di tiga pulau sekaligus: Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan, dengan total luas wilayah sekitar 209,4 km² dan jumlah pelanggan listrik sebanyak 21.238 pelanggan.
“Kami percaya bahwa listrik yang bersih dan andal bukan hanya menopang aktivitas ekonomi dan wisata, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Bali. Seperti halnya PLTS Nusa Penida yang menjadi penggerak utama perekonomian dan kehidupan masyarakat di tiga pulau destinasi unggulan Bali,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo