Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan Fitur Digital Baru untuk Genjot Nasabah Ritel

        BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan Fitur Digital Baru untuk Genjot Nasabah Ritel Kredit Foto: BRIDS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) resmi meluncurkan dua fitur terbaru dalam platform perdagangan daring BRIGHTS, yakni Rekomendasi Saham dan Smartinvest Reksa Dana, sebagai bagian dari strategi penguatan layanan digital untuk pasar ritel.

        Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo menjelaskan bahwa fitur baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah, nilai transaksi harian, serta Asset Under Management (AUM) reksa dana yang dikelola perseroan.

        “Kami menargetkan akuisisi nasabah baru tumbuh 30%, dari 315 ribu menjadi 415 ribu, transaksi harian naik 70% menjadi sekitar Rp300 miliar per hari, dan AUM reksa dana meningkat 150% menjadi Rp1 triliun pada akhir 2025,” ujar Laksono di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (3/7/2025). 

        Baca Juga: Indonesia Sambut Investasi Rp37 Triliun dari EDGNEX Dubai untuk Perkuat Infrastruktur Data Nasional

        Fitur rekomendasi saham dalam aplikasi BRIGHTS dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan profil dan horizon waktu investasi yakni  saham jangka pendek yang bisa ditransaksikan esok hari (Bekel Buat Besok), rekomendasi saham harian untuk investasi jangka menengah(Stockpick), dan target harga berbasis analisis fundamental untuk investor jangka panjang (Target Price Fundamental).

        Sementara itu, fitur Smartinvest Reksa Dana memungkinkan pengguna mengoptimalkan dana mengendap di Rekening Dana Nasabah (RDN) dengan otomatis mengalokasikannya ke produk reksa dana, sehingga meningkatkan potensi imbal hasil.

        Baca Juga: OJK Blokir 427 pinjol dan 74 investasi Ilegal Hingga Mei 2025

        Direktur Retail & Information Technology BRIDS Fifi Virgantria menyebut, dua fitur ini dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan investor ritel terhadap solusi investasi yang intuitif dan responsif.

        “Kami ingin menghadirkan pengalaman investasi yang cepat, cerdas, dan praktis. Dengan dukungan teknologi dan data, peluang keuntungan bisa dimaksimalkan,” jelas Fifi.

        Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat bahwa jumlah investor saham di Indonesia per Mei 2025 mencapai 7 juta, dan investor reksa dana 15,6 juta, tumbuh masing-masing 22% dan 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Reksa dana masih mendominasi Single Investor Identification (SID) dengan total 16,5 juta SID.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: