Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orange Bond PNM Dinilai Buka Harapan Baru Pemberdayaan Perempuan

        Orange Bond PNM Dinilai Buka Harapan Baru Pemberdayaan Perempuan Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Asa untuk perempuan Indonesia menjadi mandiri kembali menyala karena PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meluncurkan Orange Bonds.

        Ini adalah instrumen investasi sosial pertama di Indonesia yang secara spesifik ditujukan untuk mendanai pemberdayaan perempuan ultra mikro.

        Sekian banyak ibu-ibu terampil yang selama ini menjalankan usahanya dengan baik secara lokal, tetapi minim mendapatkan kesempatan untuk berkembang karena tidak memiliki akses perbankan.

        Dalam sejarah pasar modal nasional, belum pernah ada instrumen investasi berdampak sosial yang secara eksplisit mencantumkan kesetaraan gender sebagai fondasi strategisnya.

        Instrumen baru ini kini diharapkan menjadi jembatan finansial yang menghubungkan investor dengan mimpi jutaan ibu di seluruh penjuru negeri. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menekankan inilah esensi dari inovasi yang mereka lakukan.

        "Ini lebih dari sekadar instrumen investasi, ini adalah roda penggerak transformasi sosial,” ungkap Arief.

        "Kami ingin membuktikan pasar modal memiliki hati dan bisa menjadi kekuatan dahsyat untuk mendorong kesetaraan gender, sejalan dengan cita-cita global dalam UN SDG 5," ucap Arief.

        Penerbitan Orange Bonds oleh PNM dilakukan dalam dua skema, yaitu Obligasi Konvensional Berwawasan Sosial sebesar Rp6 triliun dan Sukuk Mudharabah Berbasis Syariah senilai Rp10 triliun. Pada tahap awal tahun ini, PNM berhasil menghimpun Rp1 triliun dari obligasi dan Rp1,75 triliun dari sukuk.

        "Total angka tersebut membuat Orange Bond ini menjadi spesial, khususnya sebagai instrument perdana, namun tidak mengalahkan keistimewaan tujuannya itu sendiri yaitu memberdayakan perempuan prasejahtera agar mampu berdiri di atas kaki sendiri, karena investasi terbaik adalah pada manusianya," terang Arief.

        Arief menambahkan dana yang terkumpul akan menjadi penggerak program PNM Mekaar dan Mekaar Syariah, yang selama ini terbukti sukses berguna bagi para perempuan tangguh untuk naik kelas.

        "Dengan semangat #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM kehadiran PNM banyak dirasakan masyarakat khususnya pengusaha ultra mikro karena PNM tidak hanya memberikan akses modal tetapi juga pendampingan dan pengembangan usaha hingga membantu pemasaran produk pasar nasabah binaannya," jelas Arief.

        Hosnia, pemilik usaha kuliner bebek, merasa terbantu sejak berjuang mengembangkan usahanya bersama PNM Mekaar sejak 2017.

        Kini, Hosnia telah naik kelas dan mendapat pembiayaan lanjutan dalam program PNM ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) dengan plafon yang lebih besar.

        "Jadi PNM ini bukan hanya memberikan pembiayaan untuk nasabah, tapi juga dibantu pengembangan dan didampingi. Kita lebih dikasih pengetahuan dan solusi itu sangat membantu usaha saya,” jelas Hosnia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: