Kredit Foto: Azka Elfriza
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter mengakui bahwa kapasitas angkut KRL Jabodetabek menurun akibat krisis armada yang dipicu oleh pensiunnya puluhan rangkaian kereta (trainset) sejak pertengahan 2024.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa sebanyak 10 trainset telah memasuki masa konservasi pada 2023, dan bertambah 19 trainset lagi pada 2024. Seluruh rangkaian tersebut sudah tidak bisa dioperasikan dan kini ditempatkan di Depo Depok.
“Di tahun 2023 ada 10 trainset yang pensiun, dan di 2024 ada 19 trainset yang harus dikonservasi. Itu memang sudah tidak bisa jalan,” kata Asdo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Baca Juga: Bos KAI Commuter Bawa Update Rencana Perpanjangan KRL ke Karawang
Untuk mengantisipasi kekurangan kapasitas, KAI melakukan rekonfigurasi rangkaian, yakni mengurangi jumlah gerbong per kereta dari 12 menjadi 10 atau 8 car. Langkah ini dilakukan agar jadwal operasional tetap berjalan normal.
“Untuk memenuhi kebutuhan pengguna KRL, kami lakukan rekomposisi agar headway tetap terjaga,” ujar Asdo. Meski armada berkurang, KAI Commuter justru meningkatkan frekuensi perjalanan harian dari 1.048 menjadi 1.063 sejak 1 Februari 2025.
KAI juga tengah mendorong percepatan kedatangan armada baru dari PT INKA (Persero) dan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Tahun ini, KAI menargetkan kedatangan 27 trainset baru, terdiri atas 16 trainset buatan INKA dan 11 trainset dari CRRC.
Baca Juga: Pengguna KRL Makin Membludak! 166 Juta Orang Bergantung ke Commuter
Hingga pertengahan Juli, empat trainset dari INKA telah rampung, dua di antaranya sedang diuji coba di Depo Depok. Sementara dua dari 11 trainset CRRC kini dalam perjalanan dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dalam pekan ini.
“Spesifikasi INKA dan CRRC sama, hanya beda tampilan. Semua tetap melewati proses setting parameter dan uji beban, sampai 20 ton,” tutur Asdo.
Setiap trainset baru dirancang mampu mengangkut hingga 3.400 penumpang, lebih banyak dari kapasitas sebelumnya yang sekitar 2.860 penumpang per rangkaian. Meski begitu, KAI memastikan keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam semua penyesuaian operasional.
“Safety tetap harus kita jaga,” tegas Asdo.
Adapun, volume penumpang Commuter Line Jabodetabek sepanjang semester I 2025 yang mencapai 166 juta orang. Jumlah ini tumbuh 6,13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang tercatat 156 juta penumpang.
Asdo, menyampaikan peningkatan jumlah penumpang terjadi meskipun perusahaan menghadapi keterbatasan armada akibat banyaknya trainset yang dipensiunkan karena memasuki masa konservasi.
“Artinya, kita tetap menjaga headway, yang Bogor line ini 3 sampai 5 menit, yang Cikarang line atau Bekasi line itu 8 sampai 10 menit, yang Parung Panjang atau Rangkasbitung 10 menit. Ini yang selalu kita jaga, supaya apa? Pengguna KRL mendapatkan kepastian,” ujar Asdo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: